"ada yang menyembunyikan putriku. Itu pasti." Celetuk Leonard membuat Vernon dan Xavier memandangnya aneh.
"Maksudmu anakku menyembunyikan putrimu? Itu tidak mungkin. Anak itu saja baru bertemu dengan putrimu belum lama ini, sedangkan putrimu sudah hilang sejak dia berusia 3 tahun. Itu sangat lama." Bantah Xavier dengan menatap Leonard penuh permusuhan.
Dia masih jengkel saat Leonard mengungkit tentang mendiang istrinya. Dia tidak suka.
"Aku tidak menuduh putramu, sialan! Aku hanya mengatakan bahwa pasti ada yang menyembunyikan putriku. Dan itu pun adalah orang yang sangat detail sampai aku tidak tahu keberadaan putriku selama belasan tahun." Ungkap Leonard setelah mengingat perkataan Archer saat keduanya telah melakukan adu pedang.
(Setelah selesai adu pedang)
Archer tergeletak dengan nafas yang sudah ngos ngosan. Melirik kedua pria yang sama sama tergeletak juga dengan nafas yang sama terengah-engah nya dengan dirinya. Tapi, sangat aneh. Mereka bertiga sama sekali tidak mengalami luka sayatan pedang. Mereka hanya sibuk menangkis. Mereka sama sama tidak ingin saling melukai. Kecuali Leonard pada Archer. Dia sangat kesal dan beberapa kali ingin menusuk Archer dengan pedangnya. Beruntung, Archer dapat menangkis dengan mudah.
"Aku kalah. Aku milik Ria. Jadi, Ayah mertua jangan ganggu milik Ria, ya." Ucap Archer dengan terkekeh kecil.
"Matamu!" Leonard dengan sisa tenaga mencopot sepatu nya ke arah Archer dan mengenai perutnya.
Archer meringis sedikit saat sepatu kulit yang keras itu mengenai perutnya. "Apa salahnya mengiyakan permintaan calon menantumu sih, pak tua?"
"Katakan sekali lagi, akan kutusuk kau menggunakan pedangku."
Archer tertawa lepas saat mendengar ancaman dari calon mertua.
"Sudah, diam." Suara Xavier mengintruksi.
Ketiganya lalu di landa keheningan sesaat sebelum Archer berceletuk.
"Kenapa selama ini anda tidak pernah bertemu dengan putri anda? Padahal bisa saja dengan kekuatan kerajaan Algeriana, Asteria bisa di temukan dengan mudah."
Leonard terdiam sejenak. "Aku pun tidak tahu. Aku sudah mencari ke seluruh kerajaan dan kekaisaran yang ada, tetapi jejak putriku seolah hilang di telan bumi. Itu sangat membuatku terpukul. Tapi, aku tidak pernah menghentikan pencariannya. Aku juga sangat bingung, bagaimana bisa kau bertemu putriku?"
Leonard mendudukkan dirinya dan bersandar pada tembok sambil menatap Archer, menunggu jawaban.
"Entah. Aku juga baru tahu sekarang. Awalnya aku tidak mengetahui bahwa dia adalah putrimu sebelum dia menunjukkan warna mata aslinya padaku. Warna mata yang menjadi ciri khas mendiang Ratu Algeria." Jelas Archer sambil menghadap ke arah langit-langit.
"Maksudmu dia menyembunyikan warna mata aslinya?! Kenapa?!" Tanya Leonard dengan wajah terkejut.
"Aku saja tidak tahu. Dia bilang, warna matanya aneh."
"Dan, ada sedikit lagi keganjilan. Apa di kerajaanmu ada kosa kata 'eek', 'anjir', 'duancok' dan sebagainya?" Tanya Archer dengan wajah ingin tahu.
Leonard menggeleng bingung, "eek? Anjir? Kata apa itu? Baru pertama kali kudengar."
"Sudah kuduga! Asteria pasti selama ini tinggal di tempat yang menggunakan kosa kata itu!" Ucap Archer dengan penuh percaya diri.
"Tapi, kau pasti tidak tahu tempatnya, kan?"
Archer menggeleng polos. "Tapi, aku pasti akan mencari tahu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Become the Maid of the obsessed male lead
RomanceBagaimana perasaan kalian ketika sedang enak enaknya ingin memakan mie di kamar malah kamarnya berubah jadi portal yang menghantarkan diri kalian ke dunia novel? Bukan hanya jiwanya saja yang berpindah, tubuhnya pun juga iya! Bagaimana kelangsunga...