AW-Empat Puluh Tiga

3.1K 343 10
                                    

"tidak mau. Aku tidak mau tidur!"

"Tapi matamu yang tertutup mengatakan sebaliknya, sayang." Bisik Archer dengan tangan yang setia menyisir surai Asteria dengan lembut.

Setelah Asteria menggila, akhirnya damai juga meskipun Archer harus menerima bekas gigitan satu di dadanya dan 15 bekas gigitan di lengan kekarnya.

Berakhirnya amukan Asteria di faktori oleh energinya yang telah habis. Kini dia kelelahan dan tidak bisa melakukan apapun selain pasrah saat di peluk lagi oleh Archer.

Yah, tidak buruk. Pelukannya membuat Asteria nyaman.

Tapi, masalah baru. Asteria bahkan belum menceritakan hal penting yang dia terima, dirinya malah mengantuk! Tidak bisa. Setidaknya biarkan dia menjelaskan masalahnya!

"Sungguh, biarkan aku berbicara dulu!" Seru Asteria tertahan karena Archer menahan kepalanya di dada bidangnya itu.

Archer menunduk guna melihat kurcaci kecilnya yang terus menerus berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya. Tersenyum geli, dia sengaja mengeratkan sedikit pelukannya sambil mengecup pelan pucuk kepala Asteria.

"Kamu sudah berbicara, tuh." Celetuknya dengan menunduk menatap Asteria dengan tatapan jahil.

Asteria melotot kesal. Ingin rasanya dia menjambak Archer sekali lagi. Namun, dia tidak sekuat itu. Ingatkan Asteria dia baru bangun dari koma selama 3 tahun lebih! Masih untung tubuhnya tidak di buang dan di tinggali belatung.

"Aku serius! Kau pasti ingin mengetahui bagaimana aku bisa tertidur selama 3 tahun lebih hanya karena menyentuh darah di lantai itu, kan?"

Gerakan tangan Archer terhenti. Dia menunduk sambil menatap Asteria dengan tatapan serius dan ingin tahu.

"Bukan penyakit serius, kan?" Tanya Archer dengan raut wajah khawatir.

"Lepaskan aku dulu, baru kuceritakan."

Mendengar perkataan Asteria membuat Archer dengan enggan melepaskan kepala Asteria dari dadanya. Asteria baru saja ingin bernafas lega, tapi tangan sialan itu malah berpindah pada pinggangnya! Sialan.

Asteria sontak saja mendongak ke atas dan menatap Archer dengan tatapan tajam, "hei! Kubilang lepaskan aku dulu!"

Archer hanya memasang senyum manis dan dengan tangan yang masih memeluk pinggang istrinya. Membuat si empu yang di peluk sudah kebakaran jenggot.

"Kau mau aku ceritakan atau tidak?!" Suara Asteria dia paksakan terdengar kencang. Berharap Archer takut.

Tapi, suara yang kecil dan serak yang di paksakan untuk berteriak malah membuat Archer tertawa ngakak.

Ingin lihat betapa ngakaknya calon kaisar ini?

Memang benar Archer sudah tidak lagi memeluk Asteria. Dan sudah seharusnya Asteria senang. Tapi, melihat di empu tertawa ngakak dengan memukul bantal dan wajah yang mengejek itu kenapa membuat Asteria semakin kesal, ya? Sialan.

"Um? Cau mawu cucelitacan apa tidac~ pffttt..."

Mata Asteria berkedut kesal ketika mendengar ejekan dari si pemilik suara yang dengan menyebalkannya menirukan suara yang Asteria teriakkan tadi dengan di buat buat. Sungguh. Boleh tidak Asteria banting suami sendiri?

"Hei!" Teriaknya sudah kepalang kesal dengan tingkah menyebalkan Archer.

"Ya, kurcaci imut?" Jawabnya menghentikan tawanya dan di ganti dengan senyuman yang terasa sangat menyebalkan bagi Asteria.

"Ugh, berhentilah bercanda! Sungguh, kau ini Archer yang asli atau kepribadiannya yang lain?" Kesal Asteria yang ingin sekali menjambak rambut ubanan itu sekarang juga.

Another World: Become the Maid of the obsessed male leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang