"kau yakin tidak apa apa?" Asteria bertanya pada Matthew yang sedang melihat sekeliling dengan tatapan waspada.
Saat ini Asteria dan Matthew tengah berada di dekat gerbang keluar kastil. Matthew mengatakan akan mengajak Asteria ke suatu tempat yang akan sangat menyenangkan. Asteria pun tergiur karena menurutnya itu bisa menghilangkan stresnya pada pekerjaannya yang absurd. Kalau keluar sebentar, tak ada yang mengetahuinya kan?
Tapi, Asteria tidak mau pergi bersama Matthew karena menurutnya dia sangat menyebalkan sama seperti tuannya itu. Asteria pun berencana untuk mengorbankan Matthew untuk melancarkan rencananya.
Asteria menatap Matthew yang sedang sangat serius itu, lalu tersenyum jahat, saat Matthew ingin menengok dari balik pohon lagi, Asteria dengan sengaja mendorong punggung Matthew sehingga pria itu tersungkur dengan tidak elit sehingga para penjaga gerbang kompak menatapnya.
"Hei? Sedang apa kau?!"
Matthew reflek menengok ke arah suara dan matanya membola melihat para prajurit yang sedang memperhatikannya. Pria pirang itu dengan segera bangkit dari tersungkurnya dan berdehem pelan.
"Ya? Aku hanya sedang duduk lalu tak sadar aku tertidur dan jatuh, ya... begitulah" Matthew berkata dengan mata yang mencari cari gadis yang tadi ada di sisinya, di belakangnya, tapi, kenapa sekarang tidak ada? Kemana gadis kecil itu?
Matthew mencari cari ke sembarang arah, dia lalu mendengus kesal saat sadar bahwa dirinya dijadikan korban. Matthew lalu menatap para prajurit penjaga gerbang itu dengan tatapan ramah.
"Maafkan aku, aku akan segera pergi"
OooOooO
Terdengar tawa yang menggelegar di sepanjang jalanan desa, pelakunya sudah pasti Asteria yang kini sudah berhasil kabur lewat gerbang kecil yang kebetulan tidak ada yang sedang berjaga karena para prajurit fokus pada gerbang utama yang sebentar lagi akan ada kunjungan dari kekaisaran. Katanya sih, putra mahkota akan datang menemui sahabat karibnya. Si Duke Finleigh.
Asteria berjalan dengan riang, mengabaikan tatapan orang orang yang di sekelilingnya yang menatapnya aneh. Yang terpenting dirinya bebas. Dan, yang membuat Asteria lebih senang lagi, koin emas milik Matthew ada padanya! Yah, walaupun tidak banyak, hanya 2 keping koin emas, namun, Asteria rasa ini cukup karena harga makanan menurutnya sudah cukup hanya dengan 2 koin emas.
Asteria mengembangkan senyumnya saat sudah sampai pada pusat perbelanjaan, ternyata, pusat perbelanjaan kekaisaran Candel ternyata lebih besar dan luas dari pada kekaisaran Naviera.
Asteria dengan cepat meluncur ke arah makanan makanan yang belum pernah dia rasakan, yang pertama kali dia lihat dan sangat menarik untuk di coba. Asteria tersenyum senang, wajahnya cerah saat menghirup aroma dari ayam guling yang di bakar dengan bara api.
Asteria terus berlarian kesana kemari, memburu makanan yang belum sempat dia rasakan dan hanya bisa menghayal akan membelinya jika dia punya uang. Dan kini, yang gajiannya akan ia terima dan bonus 2 koin emas dari Matthew, sudah bisa di bayangkan betapa senangnya Asteria?
Selama kurang lebih satu jam lebih, Asteria kini sudah menghabiskan 2 koin emas Matthew untuk banyaknya makanan yang sekarang ada di tangannya. Asteria menenteng bungkus makanan itu dengan senyum mengembang. Kakinya melangkah riang menuju taman yang akan ia jadikan tempat z memakan semua makanannya.
Setelah duduk dengan nyaman di rumput taman, Asteria langsung menyantap makanan miliknya dengan lahap, Asteria berbinar saat merasakan daging guling yang sangat lezat. Ini sih mengalahkan masakan mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Become the Maid of the obsessed male lead
RomanceBagaimana perasaan kalian ketika sedang enak enaknya ingin memakan mie di kamar malah kamarnya berubah jadi portal yang menghantarkan diri kalian ke dunia novel? Bukan hanya jiwanya saja yang berpindah, tubuhnya pun juga iya! Bagaimana kelangsunga...