AW-Enam Belas

13.4K 1.2K 45
                                    

Gelap.

Hanya itu yang di lihat Asteria, namun, Sedetik kemudian, secerah cahaya menyilaukan mata di susul oleh pulau aneh yang menyapa Asteria.

Bagaimana tidak aneh? Pulau ini di huni dengan berbagai macam permen yang berserakan di tanah. Dengan marshmellow yang berukuran besar menjuntai kesana kemari seperti pohon. Di depannya tampak sekali seperti lelehan coklat yang mengalir seperti sungai yang sangat melimpah. Langit langit yang terdapat permen kapas berwarna warni, juga permen yang menyerupai hewan hewan berlalu lalang, seperti permen kupu kupu, cookies burung, dan sebagainya.

Asteria ternganga melihat hal aneh yang seperti dunia dongeng pada umumnya, yang sangat indah dan... Dan.... MANIS!!!

"ANJWIRRRRR!!!! AKHIRNYA GUE MASUK KE DISNEY COK, SETELAH SEKIAN PURNAMA, GUE MASUK DISNEY!!!" teriakkan Asteria menggema di seluruh pulau itu, wajahnya sumringah bagai orang yang menang lotre.

Asteria tak menyangka, setelah terdampar di dunia novel sialan itu, dia kini juga terdampar di dunia Disney? Entahlah apa dunia ini, yang terpenting sekarang dia sangat senang. Dia berlari kesana kemari tak lupa mengambil permen yang berserakan di mana mana itu dia ambil dengan rakus.

'Berhati hatilah, jangan sampai terulang jika ingin aman'

Saat sibuk dengan dunianya, Asteria di kejutkan dengan suara yang menggema di sekitarnya. Dahinya mengernyit bingung saat suara itu mengatakan hal yang membuatnya bingung.

Apa? Maksudnya tidak boleh makan permen? Atau bagaimana? Asteria menggaruk kepalanya bingung, "woi, kau siapa?" Tanya Asteria dengan mulut penuh permen.

Jika memang tidak di bolehkan memakan permen ini, ya sudah terlanjur karena Asteria memasukkan semua permen ke dalam mulut. Kalau di keluarkan kan, sayang.

'Jangan mengacau, tetaplah untuk membencinya, benci dia agar kau selamat'

Kata kata itu terdengar lagi, namun, saat ini, Asteria tidak bisa membalasnya di karenakan mulutnya yang tiba tiba terkunci, bersamaan dengan itu, pandangannya memburam, dan tidak lama setelah itu, gelap lagi.

OooOooO

Kita kembali ke Archer kita.

Terlihat, si calon bucin ini sedang berada di depan cermin. Terhitung, sudah satu setengah jam lamanya Archer berada di depan cermin sambil membenahi pakaiannya. Rambutnya ia tata serapih mungkin, dengan kerah baju yang terus di benahi. Selama dia memandangi cermin, kupingnya akan semakin memerah. Terbukti kini seluruh tertular, memerah seperti kepiting rebus.

Saat ini, dia sedang berdandan se tampan mungkin untuk membuat Asteria terpana dan jatuh cinta padanya.

"Aku sangat tampan," gumamnya dengan tersenyum bangga. Saat mengatakan itu, wajahnya bertambah memerah.

Dia lalu berdehem pelan, dan melirik ranjang miliknya dari cermin. Terlihat, seorang perempuan tengah berbaring dengan satu kaki terangkat ke kepala ranjang, jangan lupakan mulut yang terbuka lebar memberi akses sungai alami mengalir.

Archer yang melihatnya pun hanya bisa menggeleng aneh. Dia kembali menatap cermin, apakah benar dia jatuh cinta pada gadis tak tahu etika itu bahkan ketika tidur?

Tapi, dia tidak bisa menyangkal perasaannya yang sudah terlanjur tumbuh. Bahkan dirinya yang lain pun jatuh cinta padanya. Pikirannya berputar pada saat sebelum si kurcacinya ini berada di ranjangnya dan mendengkur halus.

Another World: Become the Maid of the obsessed male leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang