5

87 10 0
                                    

Pukul 14:30, satu jam sebelum waktu kejadian dua tahun lalu, delapan pemuda itu sudah berkumpul di trotoar perempatan jalan utama kota. Trotoar yang tepat bersebrangan dengan tempat kecelakaan yang merenggut banyak nyawa terjadi. Dimana Hongjoong sering melihat oranga berpakaian serba hitam di ebrang jalan.

Mereka berdelapan berkumpul agak ke pinggir berlawanan dengan pinggir lainnya yang dekat dengan jalan raya, supaya tidak menghalangi para pejalan kaki.

Semua fokus pada satu titik, dimana Hongjoong bilang orang itu sering berada di titik itu. Kemarin mereka juga menyusun rencana untuk langsung menemui orang itu jika memang orang itu datang hari ini. Menanyai prihal tujuannya ada di tempat itu.

"Bagaimana kalo dia datang ke tempat ini untuk mengenang seseorang yang dia kenal yang juga menjadi korban kejadian dua ahun lalu. Bisa aja orang itu bener-bener gak ada hubungannya sama semua yang kita alami?" ketujuh pemuda mengalihkan atensi pada Seonghwa.

"Bener juga. Kenapa kita gak kepikiran kemungkinan itu, ya?" Woyoung berujar dengan ekspresi terkejut.

"Kalo emang bener begitu, kita udah berlebihan nyangkut pautkan orang itu sama kita." timpal Yeosang.

"Tapi aku yakin orang itu memang ada hubungannya." ujar Hongjoong pelan. Dia masih fokus pada satu titik sejak awal.

"Kenapa kakak yakin banget?" tanya Yunho yang berdiri tepat di sampingnya.

"Entahlah. Tapi perasaanku bilang begitu. Aku mungkin belum pernah cerita, tapi orang berpakaian serba hitam itu sering ada di gambaran-gambaran yang ku liat." Semua sedikit terkejut dengan penjelasan Hongjoong.

"Hongjoong, sebenernya seberapa banyak kau tau tentang orang berpakaian hitam itu?" tanya Seonghwa serius.

"Gak banyak. Cuma aku tau jadawal rutinnya datang ke tempat ini setelah selama setahun sering ngeliat dia di sini. Aku tau tatapan dan aura orang itu enggak asing. Meski kadang auranya beda-beda. Aku juga yakin kalo orang itu kaya mau menyampaikan sesuatu sama kita. Meski kadang, di beberapa pertemuan orang itu langsung kabur setelah liat aku. Cuma sebatas itu yang aku tau. Selebihnya....." Hongjoong mengedikkahn bahunya di akhir kalimat.

"Kau gak menyembunyikan sesuatu kan, Joong?" Hongjoog hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Seonghwa. Namun, ada sebuah keraguan di hati Seonghwa. Dia merasa Hongjoong menyembunyikan sesuatu dari mereka.

"A-apa itu orang yang kakak maksud?" Jongho menunjuk ke arah yang bersebrangan dengan tempat mereka dan memberikan pertanyaan itu pada Hongjoong. Tapi dengan itu semua atensi teralihkan.

Semua melihat ke arah yang di tunjuk Jongho. Berbagai ekspresi mereka tampilkan. Ada yang terkejut. Ada yang takjub. Dan ada yang sedikit idak percaya. Terutama Hongjoong yang menampilkan raut wajah terkejut dan bingung.

Di sebrang sana, ada delapan orang berpakaian serba hitam yang berdiri berbaris tepat melihat langsung ke arah mereka. Tidak ada yang membuka suara di antara dua kelompok ini.

Ada banyak dugaan yang melintas di pikiran delapan pemuda ini. Hongjoong salah satunya. Dia sedang menduga bahwa selama ini yang dia temui adalah orang yang berbeda-beda. Mungkin itu sebabnya aura orang itu terasa berbeda setiap kali dia melihatnya.

"Sebanyak ini kak? Mereka juga berdelapan." San bertanya lirih.

"Selama ini yang ku lihat hanya satu." semua tentu terkejut dengan pernyataan Hongjoong.

"Kita datangi mereka?" pertanyaan retoris dari Mingi memancing keinginan mereka untuk segera mengetahui semuanya melalui orang-orang berpakaian serba hitam itu.

"Ayo datangi mereka." timpal Woyoung.

"Tapi kalo mereka malah ngelakuin hal berbahaya ke lita gimana?" Yeosang sedikit ragu dengan usulan mendatangi mereka dari Mingi dan Woyoung.

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang