30

58 8 0
                                    

"Kami adalah kalian. Aku adalah kau, Wooyoung."

Hongjoong dan yang lain benar-benar di buat sangat terkejut. Tidak ingin percaya dengan yang ada di hadapan mereka, tapi kenyataannya memang seperti itu.

"Aku tidak menyangka kalian akan datang secepat ini. Hongjoong itu benar-benar berhasil membawa kalian ke trmpat ini."

"Apa maksudmu?" Hongjoong bertanya begitu orang yang mirip dengannya menyebut nama Hongjoong.

"Tenang. Bukan Hongjoong dirimu maksudku. Tapi Hongjoong Hala."

"Kau......"

"Kami saling mengenal. Bahkan beberapa kali sempat bertemu."

"Apa hubunganmu dengannya? Apa hubungan kalian dengan mereka, para Hala?" Hongjoong kembali menyiagakan senjatanya kembali.

"Kalian akan sangat tidak menduganya jika ku beritahu apa hubungan antara kami dan para Hala."

"Kalian....." San berusaha merangsek ke depan, mendekati orang-orang yang mengenakan pakaian serba putih itu. Diri mereka yang lain. Tapi dari arah pintu datang beberapa petugas yang juga menggunakan pakaian serba putih, mengepung mereka.

"Jangan melawan atau kalian akan mati." ujar Seonghwa, dari kubu maskman.

"APA MAU KALIAN B*J*NG*N?!!" Mingi berujar dengan emosi yang sudah memuncak. Merasa kalau mereka sedang di permainkan. Entah dengan siapa. Maskman........atau justru Hala.

"Turunkan nada bicaramu, atau kau mati saat ini juga." Mingi dari pihak musuh menodongkan senjata ke arah Mingi.

"Mingi, tenangkan dirimu." Hongjoong mencoba menenangkan Mingi, mencoba tidak memperkeruh keadaan. "Apa mau kalian? Cepat katakan."

"Kalian tentu sudah mendengar dsri Hala. Kami ingin menjadi penguasa di seluruh semesta."

"Gila." gumam Yunho. "Tidak akan ada yang bisa menjadi seperti itu."

"Bisa. Asal kau punya jam pasir dari seluruh alam semesta." Yunho dari pihak musuh menimpali.

"Dan kami sudah memiliki separuhnya." tambah Yeosang, tentu yang menjadi bagian maskman.

"Lalu, apa maksudnya kalian mengenal Hala? Apa sesuatu yang tidaknbisa kami duga antara kalian dan Hala?" kali ini Seonghwa yang bertanya.

"Kalian benar-benar banyak tanya. Pertama-tama, aku akan bertanya pada kalian terlebih dulu. Apa kalian percaya dengan Hala?"

Hongjoong dan yang lain terdiam. Benar juga. Apa mereka percaya dengan Hala?

Jika di tanya, memang beberapa kali ada hal yang aneh pada Hala. Beberapa kali HalaJoong juga menghilang, tidak terlihat di manapun di markas. Lalu tentang kertas yanga da pada Hongjoong......

Hongjoong dari pihak maskman tertawa sumbang. "Kalian saja ragu pada mereka. Kalian tidak takut kalau kalian hanya di manfaatkan?"

"Mereka tidak seperti itu." ujar San, ada keraguan dalam kata-katanya.

"San. San. Jangan terlalu mudah percaya dengan orang asing. Meskipun mereka adalah diri kalian yang lain, tetap saja mereka adalah orang asing."

"Meski begitu, kami tetap akan menyelesailan misi ini dan merebut apa yang menjadi hak kami." Seonghwa hendak menembakkan peluru dari senjatanya sebelum sesuatu menembus kulit lehernya.

"Apa yang......"

Dor.

Dor.

Dor.

Dari arah pintu, Yeosang dan Jongho muncul dan langsung menembakkan timah panas ke beberapa penjaga.

"Berikan jam pasir itu dan kami akan pergi." entah bagaimana caranya Jongho sudah ada di hadapan musuh dengan menodongkan pistol di kedua tangannya.

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang