"Siapa kau?"
Saat ini Mingi dan Wooyoung sedang ada di sebuah gang menuju jalan utama kota setelah pergi meninggalkan basecamp. Mereka di hadang oleh salah satu orang berpakaian hitam yang beberapa hari lalu mereka temui di perempatan jalan utama kota. Sebelum menghilangnya Hongjoong.
"Apa mau mu? Apa mau kalian?" tanya Mingi retoris.
"Kalian tidak oerlu tau siapa aku. Kalian hanya perlu ikut denganku."
"Siapa kau nyuruh-nyuruh kami ikut kenal aja enggak." ujar Wooyoung sewot.
"kalian berdua ingin tau kan perkataan Hongjoong benar atau tidak?" tidak ada jawaban dari keduanya. Mingi dan Wooyoung salong tatap.
"Apa kau, kalian, ada hubungannya dengan semua yang kami alami selama ini?" tanya Wooyoung yang mulai serius.
"Atau kalianlah penyebab semua keanehan yang kami alami." tambah Mingi.
"Ikut denganku kalau ingin tau semua jawabannya."
"Apa yang di katakan kak Hongjoong benar? Kami berpindah dimensi saat kejadian itu."
"Ku bilang ikut denganku, ketua kami akan menjelaskan semuanya."
"Tidak."
"Hah, merepotkan sekali. Kenapa ketua memberiku tugas menyebalkan seperti ini." gumam orang itu. "Aku tau kalian berdua keras kepala, tapi aku bukan Seonghwa kalian yang bisa sabar menghadapi keras kepala kalian berdua."
"Apa maksudmu Seonghwa kalian? Memangnya ada kak Seonghwa lain?"
"Maka dari itu ikut dengan kami kalau ingin tau semua jawaban dari pertanyaan kalian!!" orang itu menaikkan nada suaranya. Merasa kesal dengan Mingi dan Wooyoung.
"Tidak." Wooyoung masih dengan pendiriannya.
"Bisa saja kalian orang jahat. Bisa saja kalian berniat mencelakai kami." tambah Mingi.
"Hah. Aku menyerah. Terserah kalian saja. Tapi jangan menyesal nantinya. Aku pergi."
Orang itu pergi meninggalkan Mingi dan Wooyoung.
"Dasar kurang kerjaan. Pasti dia orang iseng yang cuma mau ngerjain kita." ujar Wooyoung setelah hening beberapa saat.
"Udahlah, ayo balik. Gue laper. Udah makin larut juga."
Wooyoung mengikuti Mingi meninggalkan gang sepi itu menuju jalan utama.
*
Cklek.
"Oh sudah kembali."
"Gagal membawa mereka?"
"Lain kali perintahkan yang lain saja untuk menjemput dua orang itu." orang yang baru saja masuk ke ruangan itu menggerutu sebari mendudukkan dirinya di satu-satunya kursi yang tersisa.
"Tenanglah Hwa."
"Bagaimana bisa tenang. Sia-sia aku buang tenaga. Wooyoung dan Mingi mereka benar-beanr keras kepala."
"Wah sangat bertolak belakang dengan Wooyoung dan Mingi kita." celetuk Yeosang.
"Kau juga berbeda dengan Yeosang yang ada di sana."
"Dasar kau." Yeosang menunjuk ke arah Yunho yang berdiri di samping Wooyoung. "Kau juga sangat berbeda dengan Yunho mereka. Sadar diri."
"Sudah berdebatnya. Hwa, buka saja maskermu. Mereka sudah tau."
Seonghwa membuka masker miliknya. Membuat Seonghwa terkejut. Tidak menyangka akan melihat dirinya yang lain secara langsung. Benar-benar seperti mimpi, tapi ini bukanlah mimpi. Ini nyata.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasiSebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....