Mobil itu masih melaju dengan kesepatan tinggi. Membelah kesunyian malam yang gelap. Mencoba menjauh dari kendaraan-kendaraan yang mengejar di bepakang sana. Sesekali, mobil sedikit kehilangan keseimbangan karena jalanan yang tidak rata.
Prakk.
"Sialan." umpat Yeosang saat sesuatu membentur kap mobil bagian belakang.
"Kayanya kita di serang pake senjata deh." ujar Jongho. "Kak Joong, gimana? Perlu serang balik?"
"Mingi." Hongjoong menguntrupsi Mingi yang ada di sampingnya untuk mengikuti dirinya yang hendak berdiri. "Yun, buka atap."
Yunho mencari tombol bergambar atap di dashbor mobil. Lalu menekannya begitu menemukan tombol itu. Atap mobil seketika terbuka.
Hongjoong dan Mingi sudah bersiap dengan senjata mereka. Mulai membidik. Lalu melancarkan serangan balasan.
"Sial." Mingi merunduk karena sebuah peluru hampir mengenai kepalanya. "Hampir aja kepalaku berlubang."
"Siapapun, kalian bisa bantu?" tanya Hongjoong pada yang lain.
Seonghwa berinisiatif membantu dari arah depan. Dia melepaskan serangan balik dari kaca pintu depan.
"YUN!! LEBIH CEPAT LAGI!! MEREKA HAMPIR MENDAPATKAN KITA!!" Mingi berteriak lantang sembari masih melepaskan tembakan.
Yunho semakin menginjak pedal gas, membuat mobil ituelaju lebih cepat lagi.
"KAK JOONG, BERAPA PERKIRAAN KENDARAAN MEREKA??" tanya Yeosang dari arah belakang.
"ENTAHLAH!! YANG PASTI LEBIH DARI TIGA KENDARAAN!!"
"San, Young, bisa pindah kebelakang?" San dan Wooyoung bingung dengan permintaan Yeosang, tapi tanpa protes mereka berpindah ke kursi belakang dengan susah payah.
"Mau ngapain sih kak? Di sini sempit." ujar Jongho yang merasa pergerakannya jadi terbatas.
Yeosang menunjukkan pelontar roket kecil di tangannya. "Aku nemu ini di bawah meja. Kalian bisa lakukan, kan? Aku harus terus mantau komouter. Aku lagi minta Hala untuk ngasih petunjuk tempat aman di perbatasan, tapi mereka belum balas apapun."
"Tentu." jawab Wooyoung. "San, Jongho. Lindungi aku."
San dan Jongho mengambil tempat di dekat pintu. Menyiapkan senjata mereka sebelum membuka pintu itu. Wooyoung juga sudah bersiap dengan pelontarnya.
San memberi kode hitung mundur dengan jarinya pada Jongho. Sampai di angka satu, Jongho langsung membuka pintu itu dan San langsung melancarkan tembakannya. Begitu juga dengan Jongho.
Wooyoung mengambil tempat di engah keduanya meski masih di area dalam. Tidak terlalu dekat dengan pintu. Menyiapkan pelontarnya, dan........
Boooommmm.
Satu kendaraan yang berada paling depan dengan ukuran yang cukup besar berhasil di ledakkan.
"Gila. Roketnya kecil, tapi ledakannya sedahsyat itu." gumam Wooyoung yang kembali mengisi amunisi pada pelontar.
Kobaran api terlihat dari kendaraam yang baru saja meledak. Tapi dari balik asapnya, tiga kendaraan lain -yang berarti jumlah kendaraan musih ada 4- muncul seolah tidak terjadi apapun.
"Ada 3 lagi Young!!" ujar San.
"Ok." Wooyoung kembali menyiapkan pelontarnya.
Booomm.
Tapi sebelum Wooyoung melepaskan amunisinya, satu kendaraan kembali meledak.
"Kena!!" seru Mingi.
"Mingi!! Lo curang, ngambil start duluan!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasySebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....