19

57 7 0
                                    






Semua yang menjalankan misi sudah kembali ke markas. Yang terluka juga sudah mendapat perawatan. Sebenarnya, angoota Ateez sudah akan istirahat di gempat masing-masing saat Yeosang menghampiri mereka dan meminta untuk ikut ke ruang diskusi.

"Capek Yeo. Besok aja apa gak bisa?" Wooyoung merengek sembari berjalan bersama yang lain.

"Enggak. Kita harus minta penjelasan mereka sekarang juga." tegas Yeosang.

"Apa ada yang terjadi waktu kita jalanin misi?" tanya Hongjoong. Dia sedikit meringis karena sudut bibirnya yang sempat terkena tinjuan terasa sakit saat berbicara.

"Ya. Kalian bakal tau nanti kalo udah ketemu mereka."

Tidak ada yang bersuara kembali. Mereka mengikuti Yeosang yanh seperti dalam keadaan mood yang tidak baik.

Cklek.

Semua yang ada di dalam ruang diskusi itu menoleh ke pintu yang baru saja terbuka, menampilkan anggota Ateez yang masuk satu persatu. Di ruangn itu hanya ada si ketua Hala, HalaHwa, HalaYeo dan HalaYunho. Sepertinya Hala yang lain sedang istirahat karena misi sebelumnya.

"Kalian belum istirahat?"  tanya HalaHwa begitu sekuruh Ateez masuk ke ruangan dan menutup pintu kembali.

"Semua sudah ada di sini. Sekarang jelaskan semuanya. JELASKAN MAKSUD KALIAN YANG SEBENARNYA!!"

"Yeo, hey. Tenang." Hongjoong menarik Yeosang yang bergerak maju mendekati si ketua Hala. "Kami memang belum tau apa yang terjadi waktu kita jalanin misi. Tapi semua bisa di bicarakan baik-baik. Jangan seperti ini."

"Tapi mereka punya niat buruk sama kita kak. Aku gak bisa diem aja. Nyawa kita bisa aja terancam." Yeosang berujar dengan mata yang berkaca-kaca. Di antara yang lain, Yeosanglah yang paling perasa.

HalaYeo menatap Yeosang lekat. Dia teringat dengan dirinya yang dulu. Yang lemah. Yang mudah merasa sedih. Yang mudah khawatir. Tapi sekarang, seolah semuanya hilang. Hanya Kekosongan yang tersisa.

"Aku dapet gambaran beberapa hari lalu. Di gambaran itu kita semua......" Yeosang menjeda ucapannya karena ketakutan yang laur biasa yang dia rasakan. "Kita semua..... Tewas. Aku takut ini semua ada hubungannya sama mereka, kak."

"Kalo gitu, tenangin diri dulu sambil kita bicara baik-baik sama mereka. Semua bakal baik-baik aja. Percaya sama kakak." Hongjoong melirik Jongho dan memberi kode untuk mengambil alih Yeosang. "Jadi ada apa sebenarnya?" Hongjoong beralih pada Hala.

"Tidak ada. Tidak ada apa-apa." ujar HalaJoong tenang.

"TIDAK ADA APANYA? KALIAN UDAH TAU SEBELUMNYA KALAU MISI INI JEBAKAN!!!" Yeosang berseru sembari berusaha melepaskan diri dari Jongho.

"Yeo..."

Yeosang seketika menghentikan pergerakannya karena ucapan dan tatapan Hongjoong yang berubah tajam.

"Apa yang di katakan Yeosang benar? Kalian tau kalau misi yang baru saja selesai dan kita tidak mendapatkan informasi apapun, itu adalah jebakan? Kalau begitu, kenapa kalian biarkan kami pergi? Kalian sengaja mengorbankan kami? Atau kau....."

"Hwa, udah. Jangan memperkeruh." Hongjoong menghentikan Seonghwa yang hendak kembali berbicara.

Sebenarnya, Seonghwa juga mendapatkan gambaran itu saat menjalankan misi. Tapi dia pikir yang lain tidak ada yang mendapatkan gambaran itu karena tidak ada yang membahasnya saat kembali ke markas. Dia juga merasa khawatir, sama halnya dengan Yeosang.

"Jadi, tolong, jelaskan, sebenarnya ada apa? Misi ini sudah melibatkan kami. Jadi apapun itu yang manyangkut misi, kami berhak tau." ujar Hongjoong tegas. Dia berdiri tepat di hadapan si ketua Hala. Hanya terhalang meja diskusi.

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang