"Penjelasan HalaYeo hanya sampai di tangga ini sebelum koneksi terputus. Selanjutnya kita harus mencari jalan dan cara menuju ruangan itu."
Hongjoong dan ketiga Hala mulai menuruni anak tangga. Sebenarnya, sejak awal firasat Hongjoong tidak enak. Ada sesuatu yang dia cemaskan, tapi tidak tau itu apa.
Perlahan tapi pasti, mereka sampai du ujung tangga yang menghubungkan dengan sebuah lorong panjang. Mereka mulai menyusuri lorong dan bertemu dsngan lorong lain yang mengarah ke kanan dan kiri.
"Kita harus berpencar."
"Tidak." Hongjoong menolak usulan HalaMingi. "Itu berbahaya."
"Tapi akan sangat memakan waktu kalau kita menyusuri satu persatu lorong bersama-sama. Berpencaar lebih efektif." timpal HalaYoung.
"Tidak. Aku tetap tidak setuju."
"Tapi....."
"Kali ini aku pemimpin misi. Aku captainya. Kalian harus mendengarkan aku." tegas Hongjoong.
"Meski begitu kau bukan apa-apa untuk kami." HalaMingi mendekati Hongjoong dan berdiri tepat di hadapannya dengan tatapan tajam.
"Lalu apa maumu?"
"Berpencar, atau......" HalaMingi menodongkan senjatanya pada Hongjoong.
"Hey, hey. Tidak perlu ada kekerasan. Kita sedang ada di wilayah musuh. Jangan memancing mereka." HalaYoung berusaha menlindungi tubuh Hongjoong dari senjata HalaMingi.
HalaMingi kembali menarik senjatanya. "Itu sebabnya aku benci melakukan misi bersama kalian. Harus selalu mengikuti aturan."
"Kalau ketua yang memimpin misi, kau tidak akan berani mengatakan itu, kan? Tapi sekarang Hongjoong yang jadi pemimpin misi. Jadi kau harus mendengarkannya."
"Dia bukan ketua. Untuk apa aku mendengarkannya?"
"Aku sudah bilang tadi, kalau dia pemim......."
"Bla. Bla. Bla. Terserah kau saja."
"Kau benar-benar....."
"Kalian masih ingin berdebat?" terdengar suara HalaSan di alat komunikasi. Perdebatan singkat HalaMingi dan HalaYoung terhenti. "Ada beberapa penjaga yang mendekati tempat kalian."
"Sudah ku duga." gumam Hongjoong.
"Apa maksudmu?" tanya HalaMingi yang sudah siaga dengan senjatanya.
"Semua terlalu mudah. Kita masuk dengan mudah. Ini pasti jebakan."
"San, kau baik-baik saja?" HalaYoung mencoba menghubungi HalaSan balik. Tapi tidak ada jawaban dari HalaSan. Hanya ada suara berisik. "San?"
"Cepat. Kita harus kembali sebelum para penjaga sampai ke tempat ini." Hongjoong mengintrupsi keduanya untuk kembali ke lorong atas.
Namun beberapa penjaga sudah menunggu mereka saat pintu penghubung dengan tangga di buka.
Dor.
Dor.
Dua, tiga penjaga tumbang. HalaMingi refleks menembak mereka. Di bantu dengan HalaWooyoung yang menumbangkan beberapa penjaga dengan tekhnik bela diri seadanya yang dia punya. Hongjoong juga berusaha membantu, sesekali menghindari serangan.
"Akhh. Sial." HalaYoung memegangi bahunya yang berhasil terkena peluru.
Dor.
Dor.
HalaMingi berhasil melumpuhkan dua penjaga terkahir. Lalu membantu HalaYoung bangkit dan memapahnya untuk berjalan. Sedangkan Hongjoong sudah langsung berlari menghampiri HalaSan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasiSebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....