23

67 8 1
                                    



"Apa kita mau di beri misi lagi?" tanya Wooyoung yang melangkah beriringan bersama yang lain menuju ruang kontrol.

Ateez di minta untuk datang ke ruangan itu saat langit sudah menggelap. Namun tidak ada satu Orangpun yang menanggapi pertanyaan Wooyoung karena mereka juga tidak tau alasan mereka di minta datang ke ruang kontrol.

Kedatangan mereka ke ruang kontrol di sambut dengan wajah-wajah serius para Hala. Entah apa yang baru saja mereka bahas, tapi kedatangan Ateez mengalihkan perhatian mereka.

"Ada apa?" tanpa basa basi Hongjoong langsung bertanya.

"Ada misi yang harus kalian jalankan." ujar HalaJoong.

"Misi sungguhan atau....."

"Misi sungguhan." timpal HalaHwa memotong ucapan Seonghwa.

"Apa kali ini?" tanya San selanjutnya.

"Menghancurkan laboratorium markas utama Maksman di pusat kota." HalaYeo menunjuk satu titik di sebuah layar. "Mereka sedang memproduksi alat pengendali emosi di sana."

"Alat......apa?"

"Pengendali emosi." HalaYeo langsung menimpali pertanyaan Yeosang.

"Para Maksman itu sedang membuat alat yang dapat mengendalikan emosi seseorang. Mereka akan membawa ke beberapa dimensi untuk uji coba."

"Bukan akan. Tapi mereka sudah membawa alat itu ke beberapa dimensi." HalaJoong mengoreksi upenjelasan HalaYunho. "Salah satunya ke dimensi asli kalian."

"Apa?!" ujar Yunho dengan nada suara yang sedikit meninggi. Dia berdeham saat sadar akan nada bicaranya. "Ehem. Maaf. Maksudku, apa yang akan mereka lakukan dengan alat itu?"

"Tentu untuk mengendalikan emosi orang-orang yang di tanamkan alat itu." jelas HalaYoung.

"Dengan mengendalikan emosi, mereka bisa menguasai dan mengendalikan semua tindakan orang yang memakai alat itu." tambah HalaSan.

"Dengan mengendalikan semua tindakan orang-orang, para Maksman bisa dengan mudah menguasai dan merusak tatanan antar dimensi. Seperti tujuan mereka, menjadi penguasa di selurih dimensi dan alam semesta." timpal HalaMingi.

"Maka dari itu kalian harus sebisa mungkin menghancurkan laboratorium itu untuk mengentikan produksi alat itu. Jika tidak, maka dimensi kalian akan jadi seperti dimensi ini. Meski dimensi ini dimensi buatan, tapi orang-orang di dalamnya bukan buatan. Melainkan manusia asli yang Maksman culik dari berbagai dimensi. Maksman juga menanamkan alat itu pada mereka supaya bisa di kendalikan dan di jadikan alat untuk kelancaran tujuan mereka." HalaJongho menambahkan penjelasan tentang alat itu.

"Intinya, misi ini termasuk misi yang cukup berat dan berbahaya karena tujuan misi ada di pusat kota dengan orang-orang yang ada di bawah kendali para Maksman." timpal HalaYeo.

"Tapi, yang perlu kalian tau, kalian menjalankan misi ino sendiri. Tanpa bantuan Hala."

Hongjoong dan yang lain tentu terkejut dengan pernyataan HalaJoong barusan.

"Kenapa begitu? Kami baru sekali menjalankan misi." tanya Mingi yang masih tidak yakin dengan pernyataan HalaJoong.

"Ini bukan jebakan atau seperti yang sebelumnya kan?" tanya Jongho dengan nada curiga.

"Tidak. Ini benar-benar misi sungguhan. Bukan latihan, bukan jebakan atau apapun itu." jawab HapaHwa.

"Kalau kami gagal, kemungkinan buruk apa yang akan terjadi pada kami?" Hongjoong tentu tidak melupakan hal penting seperti ini. Sebuah misi bisa saja punya resiko yang sangat besar jika terjadi kegagalan. "Kalian mengirim kami untuk misi ini tanpa campur tangan kalian bukan untuk mengorbankan nyawa kami, kan?"

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang