"Tidaka ada. Hanya saja....."
"katakan apapun yang ingin kau katakan HalaYoung."
HalaYoung terkekeh mendengara ucapan Wooyoung. Dia merasa dejavu dengan hal ini. Sudah beberapa kali dia mengalami hal yang sama. Berbicara secara langsung dengan dirinya yang lain.
"Aku senang bisa melihat kalian kembali bersama." HalaYoung menatap mereka saru persatu. "Sudah banyan hal yang kami alami. Mengorbankan keluarga. Mengorbankan masa muda. Mengorbankan cita-cita. Untuk hal yang sampai sekarang aku juga masih menganggapnya tidak masuk akal."
"Ya. Ini memang sulit untuk di pahami dengan logika dan nalar. Tapi, apa yang tidak mungkin di dunia ini kan." gumam Seonghwa.
"Awalnya kami juga sama seperti kalian. Beberapa dari kami sempat tidak mempercayai perkataan master. Sampai para Maskman itu mulai mengacau. Menculik anak-anak untuk di jadikan kelinci percobaan alat ciptaan mereka. Membunuh orang dewasa yang memberontak. Mengancurkan kota-kota. Sampai akhirnya master berhasil menyatukan kami kembali setelah beberapa kejadian mengerikan. Dan akhirnya master tewas saat berusaha mempertahankan jam pasir miliknya."
Semua terdiam mendengar cerita HalaYoung.
"Karena kita sama, kami sebenarnya juga punya sifat yang sama dengan kalian. Sama halnya dengan diri kita dari dimensi lain. Hanya saja lingkungan memepengaruho prilaku sehari-hari kita." HalaYoung mengingat kembali masa kecilnya sebelum bergabung menjadi bagian dari Hala. "Mungkin kalian berpikir kalau kami kejam, dingin, tidak tersentuh dan serius. Tapi kami adalah kalian. Di waktu-waktu tertentu kami masih suka bercanda. Tapi terkadang keadaan memaksa kami untuk serius. Melupakan jati diri kami yang sebenarnya."
"Seperti HalaYunho kemarin?"
"Apa yang dia lakukan?" pertanyaan San di a jawab dengan pertanyaan.
"Dia tiba-tiba tertawa saat kami bilang mau bawa peralatan kami sendiri dari dimensi sebelumnya. Lagian itu kan keperluan kaya pakaian dan lainnya." timpal Mingi. "Persis Yunho yang terkadang suka menertawakan hal-hal yang bahkan tidak lucu sama sekali."
"Aku enggak." Yunho berusaha menyangkal ucapan Mingi.
"Kita udah kenal dari lama. Aku tau persis kebiasaanmu."
"Kalian berdua sangat dekat sepetinya?"
"Mereka bahkan sudah seperti anak kembar. Tak terlisahkan." ujar Yeosang berniat menggoda Yunho dan Mingi.
"Kalo orang-orang gak tau hubungan persahabatan keduanya...." Jongho menunjuk Yunho dan Mingi. "....mereka bakal di kira pasangan sejenis sangking deketnya."
"Tapi di Hala, Yunho sangat dekat dengan San."
"Eh?"
Tentu semua terkejut dengan ucapan HalaYoung. Tidak menyangka dengan ucapan HalaYoung.
"Beneran?" tanya Wooyoung tidak percaya. HalaYoung hanya mengangguk.
"Hey, captain. Kenapa diam saja?" yang lain beralih ke Hongjoong yang duduk tenang di sudut ruangan.
"Tidak. Lanjutkan saja. Aku mendengarkan."
"Ayo lanjut cerita lagi. Terus siapa lagi yang deket siapa di Hala?" tanya Wooyoung lagi, lebih antusias.
"Aku dan Mingi. Kami cukup dekat. Sisanya ya begitu. sebenarnya kami semua cukup dekat sebagai bagian dari Hala. Hanya saja ada situasi dan kondisi yang membuat beberapa dari kami lebih dekat daripada yang lain."
"Wah sangat tidak terduga. Wooyoung bahkan sering berdebat dengan Mingi. Cuma, entah kenapa kemarin keduanya saru pemikiran."
"Hey jangan ungkit masalah itu lagi!!" seru Wooyoung karena Yeosang mengungkit hal telah lalu. Yang lain tertawa melihat ekspresi Wooyoung yang menurut mereka sangat lucu.
"Aku harap kalian bisa terus seperti ini. Terus bersama apapun keadaan dan kondisinya. Karena sebelumnya beberapa memilih untuk melakukan semua sendiri, tidak mau mendengarkan intrupsi kami. Itu salah satu penyebab kami gagal dan tidak bisa membantu diri kita yang lain sebelumnya."
"Terus apa yang terjadi sama mereka?"
"Gugur. Tewas." HalaYoung diam sejenak. "Aku tidak tau, apa aku boleh mengatakan ini. Tapi aku sudah terlanjur bercerita pada kalian. Para Maskman berhasil menangkap mereka dan di eksekusi dengan tujuan jika mereka berhasil di eksekusi, maka kami para Hala, sebagai kunci kegagalan mereka, juga akan ikut tewas."
"Tapi nyatanya tidak." gumam Hongjoong yang masih bisa di dengar yang lain.
"Benar. Ada hal yang mereka tidak tau sebelumnya. Dengan membunuh diri kami yang ada di semua dimensi tidak akan membuat kami ikut tewas. Tapi jika kami yang di bunuh, maka....."
"Diri kita yang lain di semua dimensi ikut tewas, benar?" HalaYoung mengangguk dengan ucapan Hongjoong.
"Itu sebabnya kalian tidak melakukan misi menghentikan para Maskman sendiri." timpal Seonghwa.
"Benar. Kami harus menjaga diri kami tetap hidup. Awalnya kami juga tidak tau. Tapi pernah ada satu kejadian yang menjelaskan semuanya. Saat itu kami juga bertemu dengan diri kita yang lain dari dimensi yang lain. Kami sedang melakukan misi yang sama. Tapi Seonghwa sempat terluka parah dan sekarat. Dia bahkan hampir tewas. Dan Seonghwa yang lain juga mengalami hal yang sama, padahal dia hanya mendapat luka luar yang bahkan tidak terlalu parah. Dan setelah itu Yunho dan San dari dimensi itu tertangkap dan di eksekusi oleh para Maskman. Tapi Yunho dan San kami baik-baik saja."
"Ini ibarat kalian adalah tubuhnya, sedang diri kalian yang lain hanya sebuah bayangan, benar?" kali ini Yunho yang menimpali.
"Benar. Jika bayangan di hilangkan, tubuh akan tetap utuh. Tapi jika tubuh di hilangkan maka bayangan juga menghilang. Itu sebabnya kami sangat berharap kalian bisa bekerjasama dan mengikuti arahan dari ketua."
Cklek.
Suara pintu yang terbuka mengintrupsi semua yang ada di ruangan itu.
"Oh ternyata kau ada di sini."
"Ada apa Gi?" HalaMingi masuk ke dalam ruangan itu.
"Ketua memanggil kalian. Waktu istirarah sudah berkahir." ujar HalaMingi tertuju pada Hongjoong dan yang lain.
"Apa ketua akan langsung membahas tentang misi?"
"Aku tidak tau. Kau sudah makan malam?" HalaYoung menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu makan saja dulu. Ajak mereka juga. Aku akan katakan pada ketua kalau dia harus menunggu sebentar lagi dan membiarkan kalian makan terlebih dulu."
"Apa tidak apa-apa."
HalaMingi menggeleng. "Sekeras-kerasnya ketua dia tidak akan membiarkan kita kelaparan. Kalian ikutlah dengan Wooyoung." Hongjoong dan yang lain hanya mengangguk. "Aku duluan." HalaMingi menepuk pucuk kepala HalaYoung pelan.
Mingi dan Wooyoung saling tatap, lalu menunjukkan wajah jijik.
"Kau."
"Apa?!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasíaSebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....