8

64 11 0
                                    




"kita pindah ke dimensi lain saat kejadian dua tahun lalu."

Semua yang tersisa di dalam basecamp itu tentu terkejut. Apa maksudny dengan pindah dimensi?

"Kak, tolong. Jangan main-main. Pindah dimensi gimana maksudnya?" tanya San yang merasa yang di ucapkan Hongjoong sangat tidak masuk akal.

Sret.

Seonghwa menarik kerah baju Hongjoong. "Jangan bercanda. Kita khawatir beberapa hari ini karena kau gak ada kabar sama sekali bukan untuk denger lelucon kaya gini, HONGJOONG!!!"

"Aku lagi gak bercanda Hwa." ujar Hongjoong tenang, berusaha tidak terpancing emosi. "Kondisi kita, sitiasi kita, bahkan keanehan yang kita alami bukan sesuatu yang bisa aku bercandain, Hwa."

Seonghwa melepaskan cengkramannya, lalu menyugar rambutnya kasar sebari menghela nafas berat. Dia benar-benar tak habis pikir dengan hal yang di katakan Hongjoong.

"Kak Joong beneran gak bercanda kan?" Yeosang mendapat gelengan dari Hongjoong. "Terus apa maksud dari ucapan kakak tadi? Kita butuh kejelasan kak."

"Awalnya aku juga gak mau percaya, tapi setelah ketemu mereka, mau gak mau aku harus percaya."

"Apa yang mereka perbuat sampe kakak bosa percaya gitu aja?" kali Yunho yang angkat suara.

"Enggak ada. Mereka cuma ngasih tau kalau kita pindah dimensi waktu kecelakaan dua tahun lalu. Selebihnya gak ada. Tapi aku yakin kalian juga bakal percaya kalo ketemu langsung sama mereka."

"Kalo gitu bawa kita ketemu mereka kak." ujar Jongho tidak sabaran.

"Gak semudah itu Ho. Kakak gak tau keberadaan mereka dimana. Karena waktu di culik dan di pulangkan kakak gak tau pake cara apa mereka ngelakuinnya. Kakak seolah gak sadar."

"Terus kita gimana sekarang, Joong?" Hongjoong hanya menggeleng. Dia juga tidak tau hasur bagaimana sekarang.

Suasana kembali hening. Mereka seibuk dengan pikiran masing-masing. Ada yang masih mencerna semua yang di katakan Hongjoong. Ada yang berusaha mencari solusi.

"Hah. Kenapa jiga harus aku yang di suruh ketemu orang-orang ini? Merepotkan saja."

Semua terkejut dan menoleh ke sumber suara di sudut ruangan. Di sana berdiri seorang pria berpakaian serba hitam. Tidak lupa dengan masker dan topi pendora miliknya.

"Siapa kau?" tanya San retoris.

"Nanti juga kalian tau siapa aku."

"Sejak kapan kau ada di situ?" Hongjoong mendekati orang itu

"Tidak usah banyak tanya. Sekarang kalian ikut aku."

"Kemana?" kali Seonghwa yang bertanya.

"Sudah ku bilang jangan banyak tanya. Ikut saja. Kalian mau tau jawaban dari semua pertanyaan kalian selama ini kan?"

Mereka berenam saling pandang.

"Kalian mau tau jawabanya kan? Kalian mau tau aku ngada-ngada atau gak sama yang baru aja aku bilang kan?" yang lain mengangguk. "Kalo gitu kita ikut dia."

"Tapi kak Joong, gimana kalo dia punya niat jahat sama kita?" Yunho merasa ragu dengan keputusan Hongjoong.

"Terserah mau percaya atau tidak. Yang pasti kalian bisa dapat jawaban kalau ikut denganku. Mungkin juga aku dan yang lain serta ketua bisa membantu. Itupun kalau kalian mau ikut."

"Yun, ini jalan satu-satunya untuk kita tau kebenarannya, tentang semua keanehan ini." ujar Hongjoong meyakinkan.

"Baiklah. Aku ikut." setuju Yunho.

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang