Waktu sudah menunjukkan tengah malam. Dua Mingi, dua San, Hongjoong, Seonghwa, HalaJongho dan HalaYoung sudah ada di lokasi, di balik sebuah gedung untuk mengintai lokasi sekitar markas para Maksman. HalaYunho, HalaHwa, Yunho, Jongho dan Wooyoung juga sudah ada di perbatasan hutan -dimana markas Hala berada- dengan kota -markas para Maksman berada-.
HalaJoong, HalaYeo dan Yeosang juga sudah ada di posisi. Memantau keadaan dari layar. HalaYeo berhasil menyusup lebih dulu menggunakan peralatan canggihnya -sebuah drone berbentuk serangga-.
"Kalian sudah ada di posisi?" itu HalaJoong yang berkomunikasi dengan Hongjoong melalui alat komunikasi yang tertempel di terlinga masing-masing. HalaJoong sengaja hanya memberikan alat itu pada Hongjoong karena ingin melihat sejauj mana Hongjoong bekerja sebagai captain.
"Ya. Kami sudah ada di posisi."
"Kalau begitu dengarkan intrupsi Yeosang." suara gemerisik terdengar di alat komunikasi milik Hongjoong, sampai terdengar suara orang kain setelahnya.
"Dengarkan aku baik-baik." itu suara HalaYeo. "Cari jalan memutar. Kalian akan menemukan pintu tersembunyi di belakang markas mereka. Di sana keamanannya juga tidak seketat pintu utama. Diskusikan dengan Wooyoung siapa saja yang akan pergi dan siapa saja yang akan tinggal. Tetap harus ada yang menjaga di dekat pintu masuk utama. Jika sudah menemukan pintu itu, masuk ke sebuah lorong di sebelah kanan. Setelahnya kalian akan menemukan sebuah ruangan kontrol. Kalian bisa mematikan keamanan gedung dari sana. Setelahnya, pergi dari sana. Cari sebuah pintu di ujung lorong. Masuk ke sana. Kalian akan temukan tangga menuju ke sebuah lorong bawah tanah. Selanjutnya.....bsssk....... Terus......bssk."
"HalaYeo?? Hey!! Kau dengar aku??!!" sambungan komunikasi terputus. "Sial."
"Apa yang terjadi?" HalaYoung mendekati Hongjoong.
"Koneksinya terputus."
"Lalu apa kata mereka?"
"Kita harus mencari pintu tersembunyi di belakang gedung ini. HalaYeo bilang di sana keamanannya tidak seketat di pintu utama. Tapi tetap harus ada yang berjaga di tempat ini."
"Baiklah." HalaYoung mengintrupsi yang lain untuk berkumpul. "Dengar. Hongjoong baru saja di hubungi ketua, tapi sekarang koneksinya terputus. Yeosang bilang ada pintu tersembunyi di belakang hedung ini."
"Kita harus bisa menemukannya dan mencari jalan masuk ke ruangan itu. Kita harus membagi kelompok yang berjaga di tempat ini dan yang akan ke belakang gedung. Karena aku yang jadi captai sekarang, bisakah aku yanh memutuskan siapa yang akan pergi?"
Semua mengangguk menanggapi Hongjoong.
"Baiklah. Aku harap kalian bisa menerima keputusan ini. Aku, HalaMingi, HalaSan, dan HalaYoung yang akan pergi. Kita butuh seorang penembak ulung, ahli petarung jarak dekat, dan juga pembuat rencana yang baik. Sisanya akan tetap berjaga di sini."
"Ini." HalaYoung memberikan mereka alat komunikasi yang lain. "Alat ini hanya bisa kita gunakan untuk jarak yang cukup dekat. Tidak bisa di gunakan untuk menghubungi markas. Jadi kalau ada hal buruk kita bisa salong menghubungi."
Mereka semua menerima dan memasang alat itu di telinga masing-masing.
"Ok. Kita selesaikan misi ini dengan cepat." Hongjoong mengintrupsi yang lain.
Seonghwa, Mingi, San dan HalaJongho mulai bersiap di posisi masing-masing. Dan kelompok yang akan pergi ke bagian belakang gedung sudah mulai bergerak. Mereka melangkah sepelan mungkin, berusaha tidak menimbulkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasySebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....