"Dimana Hongjoong?"
HalaYeo, satu-satunya orang yang ada di dalam ruang kontrol itu, menoleh mendengar pertanyaan dari seseorang di ambang pintu. Lalu menunjuk ke orang itu dengan wajah datar.
"Bukan aku. Hongjoong kalian. Ketua Hala." Hongjoong masuk lebih dalam dan mendekati HalaYeo.
"Tidak tau." ujar HalaYeo sembari menggedikkan bahu.
"Aku tidak melihatnya sejak pagi. Kalian tidak mungkin tidak tau kemana perginya ketua kalian itu."
"Begitulah adanya."
Hongjoong menghela nafas pelan. Sebenarnya sejak awal dia tidak mempercayai orang-orang ini sepenuhnya. Meskipun Hala adalah bagian dari diri Ateez dari dimensi lain, tidak menutup kemungkinan Hala merencanakan sesuatu yang buruk dan memanfaatkan Ateez sebagai salah satu jalannya.
"Jauhkan pikiran burukmu jauh-jauh."
Hongjoong dan HalaYeo menoleh ke arah pintu. Di sana, HalaHwa sedang berdiri dengan bersedekap dada. Hongjoong mengernyit dahi karena HalaHwa bisa mebebak isi pikirannya.
"Dia bisa membaca pikiran atau apa?" tanya Hongjoong dalam hati.
"Tidak semua yang kami lakukan harus kami beritahu pada kalian. Apapun hal buruk yang ada di pikiranmu saat ini, buang itu." tambah HalaHwa.
"Aku tidak berpikiran buruk. Hanya menduga sesuatu saja atas hal yang sudah terjadi akhir-akhir ini."
"Contohnya?"
HalaHwa memberi tatapan tajam pada Hongjoong, tidak terima ketuanya di curigai. Hongjoong juga tidak mau kalah. Dia membalas tatapan tajam HalaHwa.
"Contohnya...... Dari sekian banyak dimensi, kenapa kami yang kalian pilih? Kenapa tidak diri kami yang lain? Tentang kecelakaan itu, aku rasa kalian ada hubungannya dengan itu. Tentang jam pasir itu, aku tidak yakin itu milik kalian sepenuhnya. Meskipun alasan kalian masuk akal, bisa saja kalian sengaja mencurinya dari Master. Misi sebelumnya, kalian seolah-olah sengaja membuat kami jadi umpan. Dan sekarang ketua kalian menghilang. Aku yakin ada sesuatu yang sedang kalian sembunyikan."
"Ckk." HalaHwa berdecak pelan. Sedangkan HalaYeo hanya memperhatikan keduanya. "Kau terlalu banyak menduga."
"Aku tidak sembarang menduga. Aku selalu suka mengamati. Kalian lupa kalau aku dan ketua kalian sama? Itu artinya aku juga punya sesuatu yang di miliki ketua kalian. Pengamat yang baik. Pemikir. Pembuat rencana. Licik. Diktator. Ambisius. Itu semua ada di ketua kalian. Itu artinya, aku juga punya semua sifat itu. Jangan kalian pikir aku tidak tau seberapa keras ketua kalian memimpin Hala. Dia bahkan rela mengorbankan kalian demi keberhasilan misi. Apa aku salah?" Hongjoong menampilkan senyum miring di hadaoan HalaHwa.
HalaHwa dan HalaYeo terdiam. Ada sedikit getaran di mata mereka berdua karena terkejut. Hongjoong yang ini persis Hongjoong yang menjadi ketua mereka. Pengamatannya sangat akurat.
"Semua yang kau katakan memang benar. Tapi ketua kami bukan dikta......"
"Ketua kalian seperti itu. Dia diktator." Hongjoong menyela ucapan HalaHwa.
"Terserah kau saja. Tapi jangan sampai membuat masalah dengannya. Atau......"
"Atau dia akan membunuhku? Atau dia akan mengembalikan kami ke dimensi sebelimnya yang bukan dimensi asli kami? Atau dia akan menjadikanku sebagai korban yang selanjutnya?l
"Kau....."
"Seberapa banyak yang kau tau?" HalaHwa mendekat dan mencengkram kerah baju Hongjoong, menghentikan HalaYeo yang hendak buka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA VU - ATEEZ
FantasySebuah tragedi yang menyebabkan mereka berpindah dimensi tanpa mereka sadari.....