11

67 12 0
                                    









"Hai Mingi."

Mingi menoleh ke arah sudut kamar dekat jendela. Dia sangat terkejut melihat seseorang yang mirip dengan yang tadi menemuinya bersama Wooyoung. Hanya saja, jika di perhatikan, tinggi orang ini sedikit melebihi orang tadi.

"Siapa kau? K-kenapa bisa kau ada di dalam kamarku?"

"Siapa aku? Aki adalah kau."

"Apa maksudmu?"

Tanpa banyak bicara, orang itu membuka topi pendora dan masker yang dia kenakan. Mingi tentu sngat terkejut dengan apa yang dia lihat sampai-sampai dia merangsek ke sudut tempat tidur yang menempel dengan dinding. Bagaimana tidak, dia melihat dirinya sendiri di sana, dengan penampilan yang berbeda.

"A-apa-apaan....... K-kenapa bisa wajahmu....... K-kau." ucapan Mingi tergagap, merasa tidak percaya dengan penglihatannya.

"Apa aku bermimpi? Aaggh... Sakit." Mingi mencubit pipinya sendiri. "Ini bukan mimpi."

"Hah. Selain keras kepala, kau juga aneh ternyata."

"Aneh bagaimana? Kau pikir hanya aku yang bereaksi seperti ini kalau melihat orang yang sangat mirip denganku?"

"Ah benar juga. Teman-temanmu juga awalnya sangat terkejut."

"Teman-temanku?" dahi Mingi mengerut, apa maksudnya degan teman-temannya? Atau jangan-jangan........

"Ya, teman-temanmu. Aku dan yangblain sudah bertemu dengan teman-temanmu. Kecuali Wooyoung."

"Tunggu.... Tunggu sebentar..... Aku masih belum paham....."

"Ok. Pertama perkenalkan, namaku Miingi. Tapi Hongjoong kalian memanggil kami sesuai dengan nama kelompok dan nama kami. Contohnya aku. HalaMingi."

"Hala?"

"Itu nama kelompok kami. Dengan ketua HalaJoong."

"Tunggu-tunggu. Aku tetap gak paham, ini maksudnya apa? Kenapa kau bisa sangat mirip denganku?"

"Aku bukan mirip dengamu. Kita sama, namun berasal dari dimensi yang berbeda."

"Hah?"

"Makanya jangan keras kepala dan dengarkan penjelasan captain kalian."

"Captain?"

"Hah. Kenapa sangat sulit bicara denganmu. Lebih baik kau ikut denganku saja." HalaMingi mendekati Mingi yang refleks menutup mata karena takut orang di hadapannya melakukan hal yang berbahaya.

Angin lembut menerpa wajah Mingi sesaat setelah HalaMingi menyentuhnya.

"Buka matamu."

"Mingi?"

Mingi membuka matanya saat mendengar suara yang familiar.

"K-kak Hongjoong? K-kok aku bisa ada di sini?" Mingi melihat ke sekitarnya. Dia ingat ini adalah kamar milik Hongjoong.

"Sorry. Aku cuma gak sabar aja liat dia yang berpikir lambat dan keras kepala. Sekarang giliranmu yang menjelaskan sesuatu yang belum sempat dia dengar dan lihat. Aku permisi captain." HalaMingi menyentuh bandul kalung miliknya dan seketika menghilang menyisakan Mingi yang kembali terkejut.

"Hah. Dia memang cerminanmu. Keras kepala. Kalian sama persis."

"M-maksud kakak? Kak Hongjoong kenal orang tadi? Kenapa kami bisa mirip banget? Kenapa.... Kenapa dia bisa ilanh gith aja? Kenapa....."

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang