6

76 9 0
                                    







"Aku tau kau orang yang sangat nekat. Tapi kali ini kau sangat ceroboh. Kau sangat terburu-buru."

"Tidak. Aku yakin sudah saatnya menunjukkan diri dan memberitau semuanya."

"Apa kau sudah pikirkan semaunya dengan baik? Ini bukan hanya tentang mereka."

"Aku sudah yakin."

*

Sudah beberapa hari sejak pertemuan di perempatan jalan utama kota. Sudah beberapa hari juga Hongjoong menghilang tanpa kabar. Semua tentu mempertanyakan kemana perginya Hongjoong. Seonghwa sebagai yang terdekat juga tidak tau kemana perginya pemuda itu. Panggilan dan pesannya juga tidak pernah di balas.

Seonghwa sempat mendatangi rumah Hongjoong. Namun nihil. Hongjoong sedang tidak ada di rumah waktu itu. Ibunya hanya mengatakan kalau Hongjoong sedang keluar. Kampus mereka berbeda, menyebabkan semakin sulit untuk menemui pemuda itu.

"Aku yakin kak Hongjoong nyembunyiin sesuatu dari kita." Mingi buka suara.

Minggu pagi, mereka sudah berkumpul di basecamp. Selain karena libur, mereka juga akan membehas tentang Hongjoong yang sudah menghilang beberapa hari ini.

"Kak juga Hongjoong akhir-akhir ini aneh. Pasti emang dia nyimpen sesuatu dari kita." tambah Wooyoung.

"Jangan berpikir negatif dulu. Mungkin memang ada sesuatu yang gak bisa dia omongin sama kita. Apalagi kak Hongjoong juga ounya kehidupan di luar lingkar pertemanan kita, kan. Gak semua hal bisa di ceritain ke orang luar, apalagi kalo itu menyangkut hal pribadi. Jangan mikir yang aneh-aneh dulu." Yunho merasa kalau Mingi dan Wooyoing menuduh Hoongjoong tanpa bukti.

"Kak Yunho bener. Kita gak bisa nuduh kak Hongjoong gitu aja tanpa bukti. Kak Hongjoong pasti punya alasan." tambah Jongho yang setuju dengan Yunho.

"Tapi....."

"Udah deh Young. Yunho sama Jongho bener. Kita gak boleh nuduh kak Hongjoong gitu aja. Kita harus denger dulu alasan kak Hongjoong menghilang waktu udah ketemu nanti."

"Kok malah belain mereka berdua, Sang? Kok malah belain kak Hongjoong? Udah jelas-jelang kak Hongjoong salah dengan sembunyiin sesuatu dari kita." Wooyoung tidak terima karena Yeosang, sahabatnya lebih berpihak pada Yunho dan Jongho.

"Wooyoung tuh bener. Kami berdua yakin memang ada sesuatu sama kak Hongjoong." Mingi mencoba meyakinkan yang lain. "Aku rasa San sama kak Seonghwa juga mikir hal yang sama."

"Aku masih bingung. Di satu sisi sikap kak Hongjoong emang agak aneh akhir-akhir ini. Kaya ada sesuatu yang di sembunyiin dari kita. Tapi di sisi lain kita juga harus tau alasan kak Hongjoong menghilang. Kak Seonghwa juga pasti sepemikiran sama aku."

"Pokoknya kalo ketemu, aku bakal maksa kak hongjoong untuk jujur sama semua yang dia sembunyiin. Apapun itu." Wooyoung masih dengan pendiriannya.

"Tapi kalo emang bener gak ada yang di sembunyiin, itu bisa aja bikin kak Hongjoong gak nyaman, Young. Dia pasti ngerasa kalo kita udh mikir yang enggak-enggak ke dia." Yunho juga pasti teguh dengan pendiriannya.

"Kalo gak gitu kita gak bisa tau apa yang lagi kak Hongjoong sembunyiin. Kita........"

"Yakin banget kak Hongjoong byembunyiin sesuatu?" Yeosang menyela ucapan Mingi.

"Yakin banget."

"Yakin dari mana? Cuma nerka-nerka doang? Gak punya bukti pasti kan?"

"Kok Yeosang gitu sih? Katanya kita temen, tapi kok malah belain kak Hongjoong?"

"Ini bukan masalah teman atau enggak, Young. Ini masalah kepercayaan. Kalian berdua gak percaya sama kak Hongjoong? Inget gak selama ini ternyata dia yang paling mikiran semua kejadian yang kita alami setelah kecelakaan itu. Dia juga yang berusaha ngumpulin kita di awal." Yeosang mulai tidak sabar dengan sikap Mingi yang Wooyoung.

DEJA VU - ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang