13. Trying to Protect

64 15 6
                                        

Alexa sedang berada di ruangan dewan hazard saat ini. Pria itu tengah berbicara dengan seseorang lewat sambungan telfon. Punggung yang tengah bersandar itu berputar kesana-kemari disebabkan oleh sang pemilik yang memutar-mutar kursinya.

Bagaimaan kabarmu?” Kata seseorang diseberang sana.

Pria tampan itu menjawab. “Aku baik dad.”

Lucifer tidak membuat masalah untuk mu kan?”

Mendengar hal itu, Alexa membisu. Kenapa Dion harus menanyakan hal seperti itu sekarang?

Baru semalam Lucifer membuatnya sskit kepala bukan main karena balapan liar, dan sekarang Dion justru menayakan hal seperti ini? Alexa merasa bimbang.

Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Dion jika Lucifer mengikuti balapan liar semalam dan dibawa ke kantor polisi. Atau jika tidak, daddy nya itu pasti akan menghabisinya dan juga Lucifer.

Cukup lama pria itu diam sebelum akhirnya menjawab dengan suara lirih. “Tidak.”

Jaga adikmu. Jika sesuatu terjadi kepada mereka, kau tau daddy tidak akan menyukainya kan?”

Alexa jelas tau tentang itu. Itu sebabnya ia tidak bisa berkata jujur untuk saat ini.

Mn. Aku tau dad.”

Kau juga jangan lupa istirahat yang cukup. Baiklah, Daddy ada meeting sekarang.”

See you dad.”

Pip!

Meletakkan benda pipih persegi panjang itu diatas meja, Alexa beberapa kali memijat pelipisnya yang berdenyut. Selagi sibuk dengan rasa sakit di kepalanya, pria itu tak menyadari ada orang lain yang masuk dan duduk diatas kursi didepannya.

Sebuah suara yang lembut dan ringan menyapu indra pendengarannya.

“Apa ada masalah? Kau terlihat sedikit pucat.”

Kedua mata Alexa terbuka perlahan. Hal pertama yang Alexa lihat adalah wajah Hellen yang tersenyum kearahnya. Ini adalah ruang kerja Alexa yang biasa ia pakai untuk memanggil mahasiswa/i ketika mereka melanggar peraturan kampus.

“Hellen? Kau tidak pergi ke aula?” Seingat Alexa, ia sudah menyuruh semua orang untuk pergi ke ruang auditorium beberapa menit yang lalu.

Gadis itu berkata dengan ringan. “Kau juga tidak pergi."

Sebelumnya, Alexa memang sudah mengatakan kepada anggota dewan hazard lainnya jika ia akan menyusul mereka di ruang auditorium sebentar lagi. Namun tiba-tiba daddy nya menelfon.

“Kau tau? Kau bisa berbagi masalahmu dengan ku jika kau mau."

Alexa tersenyum mendengar ucapan Hellen barusan. “Terimakasih.”

“Ingin makan bersama ku? Aku belum makan pagi tadi, kau juga tampak kelelahan."

“Tapi acaranya belum selesai.” Pria itu merasa tidak enak jika harus menyerahkan semuanya kepada yang lain. Ia adalah ketuanya, dan memastikan semua hal yang berkaitan dengan ospek berjalan dengan lancar adalah tugasnya.

Hellen berkata lagi. "Masih ada Lucifer, Zoey, Giovi, Louis, dan yang lainnya. Ayolah, kau juga perlu mengisi tenaga mu."

Alexa tidak menjawab. Pria itu hanya bisa pasrah ketika Hellen menarik tangannya keluar dari ruangan dewan hazard.

Tidak ada yang bisa melakukan hal semacam ini selain Hellen.

Sementara itu di ruang auditorium, semua orang sedang menyimak beberapa materi yang disampaikan oleh beberapa petinggi kampus. Materi-materi yang disampaikan meliputi : Visi dan Misi Independent University, peraturan yang berlaku, peran hazard, kegiatan internal & eksternal kampus, serta kebijakan mengenai keuangan.

HAZARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang