19. Protective Brother

38 3 0
                                    

Tak terasa hari mulai sore, yang menandakan ospek hari kedua telah usai. Semua orang tengah berkumpul di lapangan belakang saat ini. Para camaba memakai celana training hitam dan kaos putih yang waktu itu dibagikan.

Mengenai tugas tanda tangan, hazard sudah mengecek setiap buku milik para camaba tadi siang. Singkatnya, mereka yang berhasil mendapat tanda tangan lebih dari 120 mereka aman dan yang mendapat tanda tangan kurang dari 120 harus merelakan bukunya dirobek. Beberapa diantaranya bahkan ada yang menangis.

Lebih dari setengah peserta ospek berhasil mengumpulkan tanda tangan lebih dari 120. Dan tentu saja bukan usaha yang mudah untuk mendapatkannya.

"Kegiatan hari ini cukup sampai disini. Sampai jumpa besok pagi." Ujar Lucifer menutup acara ospek hari ini.

Satu per satu orang mulai meninggalkan lapangan setelah hazard.

Fighter memakai tas ranselnya dengan lesuh lalu berjalan meninggalkan area lapangan. Ini hari yang cukup melelahkan baginya, terlebih lagi kegiatan terakhir mereka adalah berlari mengelilingi lapangan.

Seseorang meletakkan lengannya di bahu Fighter dengan sangat ringan. Tanpa menoleh pun, Fighter sudah tau siapa pelakunya.

"Menjauhlah. Aku lelah." Katanya menepis lengan orang itu.

Orang disebelahnya berkata dengan nada mengejek.

"Eyy tadi saja kau mau berdansa dengan Vivian. Kau bahkan meletakkan tangan mu di pinggangnya. Aku kan hanya merangkul mu saja, masa tidak boleh?"

Lino.

Sosok yang sekarang sedang berjalan disamping Fighter masih mengingat dengan jelas betapa romantisnya ketika Fighter dan Vivian berdansa ditengah lapangan pagi tadi. Lino bahkan memotret banyak gambar waktu itu.

Fighter tidak merespon apapun. Tubuhnya benar-benar lelah. Yang Fighter inginkan hanyalah pulang lalu mandi dan beristirahat.

Namun seperti biasa, Lino tidak akan membiarkan Fighter pergi dengan mudah. Pria yang tingginya seleher dengannya itu tiba-tiba bertanya.

"Ngomong-ngomong, kakak-kakak yang waktu itu meminta nomor ponsel mu sudah menghubungi mu belum Fight? Ini sudah 2 hari."

Ingat ketika Fighter dan Lino berhasil mengumpulkan tanda tangan untuk pertama kalinya? Lino menukar nomor ponsel Fighter dengan 30 tanda tangan senior dari jurusan ekonomi dan manajemen.

"Mereka menghubungi ku."

"Lalu?"

"Aku memblokir nomornya."

"Pfffttt hahahahah astaga kau jahat sekali."

Fighter hanya merotasi matanya malas kemudian berjalan cepat mendahului Lino.

"Romeo!! Tunggu aku!!" Teriak Lino yang kini berlari mengejar Fighter.

~H.A.Z.A.R.D~


Alexa terbangun dengan rasa pegal-pegal diseluruh badannya. Pria dengan rahang tegas itu memegangi kepalanya yang terasa begitu berat. Berapa lama ia tertidur?

15.00 WIB.

Jam weker nya menunjukkan pukul 3 sore. Sial, ia sudah tertidur setengah hari lebih!

Klik...

Pintu kamarnya terbuka. Sora masuk dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, air putih, dan obat-obatan.

"Tuan muda sudah bangun? Maaf, saya tidak mengetuk pintu lebih dulu. Saya pikir tuan muda masih tidur." Wanita paruh baya itu menunduk sopan.

Alexa mendudukan dirinya disisi ranjang. Tangannya merogoh saku celananya seperti sedang mencari sesuatu.

HAZARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang