Hamba itu tertahan dalam lorong bernama bingung.
Hingga detik ini, tak ada jalan dihadapannya.
Hanya buntu dan persimpangan entah kemana ujungnya.Bagaimana ia berlari jika akhirnya musuh tetap menang.
Menangis pun tiada guna.
Hamba itu masih di bawah. Meringkuk menangis kebingungan.Tuhan, hamba itu sedang kebingungan.
Ia kosong, musuh menginjaknya dengan bebas.
Tak ada cahaya untuk berharap, hanya sisa penyesalan yang entah bermula darimana.Bumi, 15 November 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Coretan
PoesíaBukan sebuah kalimat indah yang membuatmu kan terkagum-kagum. Seperti judul, puisi-puisi ini hanya sebuah coretan dari hati yang sering berubah musim.