Aku masih duduk ditempat yang sama sejak tahun kemarin. Menyulut cemburu, menanyakan waktu berharap ada jawabannya.
Tiada tanggal yang bergerak, tapi aku merayakan harinya. Aku bermaksud mengelak, tapi diamku menyeretku kembali.
Aku ingin berjalan, mengambil sisa senyum yang masih terlukis. Sebab kepergian pantaskah dirayakan?
Namun aku senja. ia pamit sebelum hilang, aku ingin berlalu begitu saja. Tapi aku masih ingin dirayakan.
Kau tahu, senja bukanlah kawan berceritaku lagi la hanya membiaskan warna tanpa peduli rona deritanya. Tapi senja tak pernah salah.
Bumi, 24 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Coretan
PuisiBukan sebuah kalimat indah yang membuatmu kan terkagum-kagum. Seperti judul, puisi-puisi ini hanya sebuah coretan dari hati yang sering berubah musim.