Mereka berkata selalu ada harapan pada titik terendah keadaan.
Tapi, benarkah itu?
Adakah pelita yang kan memancar pada gelapnya hati perihal duka?Aku tidak sampai padanya.
Di penghabisan perasaan, malah tamu resah menjumpai.
Malam dalam mendoa telah usai.Dadaku bergemuruh menolak sendu.
Ditengah badai, merdu nyanyian harap malah berdendang memanggil.Bertemu lagi.
Aku tersesat dalam labirin harapan yang tak seharusnya.
Telah ada janji, untuk tidak meraih petang.
Sial, tapi datangnya datang bak angin.Bumi, 17 April 23
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Coretan
PoetryBukan sebuah kalimat indah yang membuatmu kan terkagum-kagum. Seperti judul, puisi-puisi ini hanya sebuah coretan dari hati yang sering berubah musim.