Langit September

8 1 0
                                    

Ku pikir, bukan salah semesta sepenuhnya.
Tentang semua prahara yang serupa mendung pagi ini.
Bahwa tak mungkin, jika memang tak tertulis.

Berbagai paksaan jua, seperti tak mampu membendung kenyataan yang nyaris menderas, bak hujan semalam.

Langit september, nampak tersenyum semu.
Mengelus pucuk kepala seperti ibu yang meredam sedih buah hatinya.

Tak mengapa, semua akan berlalu.
Kalimat ajaib, kalimat sihir.
Dari yang termulia langit september tahun ini.

08/Sep/22

Hanya CoretanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang