Seperti sungai dibelakang rumah, untaian kalimat demi kalimat mulai tertulis di buku usang. Jemarimu menuangkan segala lara yang tersemat dalam sanubari. Bukan demi apa, adalah demikian caranya bertahan dalam perang.
Di tengah-tengah belasan angka bulan Desember, berbagai rutukan terlempar begitu saja di kepalamu. Semua bermula dari robohnya sebuah keyakinan.
Entah bagaimana menyusunnya lagi, jika pada akhirnya kesakitan adalah tujuan. Jelas saja, ucapan demi ucapan itu adalah perahu. la kan mengangkut mu kepada pulau bernama perih.
Entah bagaimana belasan angka Desember bisa demikian. Tak ada yang siap hanyut dalam sungai tadi.
Bumi, 19 Desember 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/290911964-288-k191315.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Coretan
شِعرBukan sebuah kalimat indah yang membuatmu kan terkagum-kagum. Seperti judul, puisi-puisi ini hanya sebuah coretan dari hati yang sering berubah musim.