2

1.9K 74 1
                                    

Dea kini sekita langsung gugup, karena aksi berciuman bersama pacarnya kini tengah di saksikan langsung oleh adik angkatnya itu dan Dea pun buru - buru merapikan penampilannya. Sedangkan pacar Dea sendiri pergi meninggalkan mereka, setelah dirasa cukup rapi Dea kini menghampiri Tari yang tengah berdiri di depan pintu Toilet.

"Udah dari tadi selesainya" tanya Dea

"Ya lumayanlah kak, udah dengar juga kok suara desahan kakak" ucap Tari santai

"Dek, maaf" ucap Dea sembari menundukkan kepalanya

"Kenapa kakak minta maaf, lagian itu kan hak kakak. Aku gak bisa ngelarang kakak buat ngelakuin apa aja yang kakak mau" jawab Tari

"Maaf, kakak gak bisa ngasih contoh yang baik buat kamu" ucap kak Dea dengan mata yang berkaca - kaca

Cuppp

Ntah dapat dorongan dari mana Tari justru mencium pipi Dea. Bahkan Dea sendiri juga kaget dengan tindakan adik angkatnya itu.

Sementara Tari sendiri kini tengah merutuki kebodohannya sendiri. Kenapa bisa - bisanya bibirnya itu malah main nyosor begitu aja. Tari sendiri kini tengah gugup sendiri karena tindakannya itu.

"Kamu udah punya pacar dek?" tanya kak Dea

Tari hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Kamu udah pernah ciuman ?" tanya kak Dea kembali

Kini tari menggelengkan kepalanya.

Tanpa menunggu lama kini Dea kembali menarik Tari untuk masuk kedalam toilet dan langsung mengunci pintunya.

Tanpa aba - aba Dea langsung menarik pinggang Tari kemudian mencium dan melumat bibir Tari. Sedangkan Tari sendiri masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengannya sekarang. Dia hanya mampu memejamkan matanya dan mencoba menikmati ciuman yang di berikan oleh kakak angkatnya itu.

Bahkan kini tanpa sadar mereka sudah saling melumat satu sama lain. Tangan Tari sendiri sudah mengalungkan di leher Dea. Dengan mata yang sama - sama terpejam lidah Dea sendiri mulai masuk kedalam mulut Tari bahkan kini lidah mereka saling bertautan dan suara decakan ciuman mereka begitu jelas.

Ciuman yang semula lembut kini menjadi semakin liar dan Dea dengan sengaja menghisap lidah Tari dengan sangat kuat.

Tari yang sudah kehabisan nafas pun mengakhiri ciuman panas mereka dan memutus liur yang menyatu. Perlahan mata keduanya terbuka, dengan nafas yang masih belum stabil kedua manik mata mereka bertemu.

"Kakak mencuri ciuman pertama ku" ucap Tari menatap ke arah Dea dengan tangan yang masih melingkar di lehernya

"Syukurlah, bearti kakak beruntung bisa mendapatkan ciuman pertama kamu dek" ucap Dea sembari memainkan jarinya di bibir Tari

"Kakak pro banget ciuman nya" keluh Tari

"Gak kok sayang, kakak masih amatir" tawa kak Dea

Chup

Tari kembali mencium bibir milik Dea yang seakan menjadi candu sekarang baginya.

"Bibir kakak manis banget" ucap Tari

"Emang tadi masih kurang dek ciumannya" goda Dea pada adik angkatnya itu

"Kalau aku jawab masih kurang gimana kak" tanya Tari dengan tatapan polosnya

"Ya ampun adek kakak, ya udah nanti kita lanjut lagi ya. Sekarang kita mendingan langsung kekelas aja kayaknya jam istirahat udah habis deh" jawab Kak Dea

Taripun langsung tersadar kalau mereka sekarang tengah berada di sekolah dan bisa - bisanya ciuman pertamanya di lakukan di dalam toilet sekolah. Namun Tari sama sekali tak menyesalinya sama sekali justru malah sebaliknya dia tampak terlihat sangat senang sekali.

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang