Tari yang sudah tak tahan lagi dengan godaan - godaan yang telah di berikan oleh kakaknya itu, bergegas langsung membereskan piringnya. Nafsu untuk memakan nasi gorengnya sudah benar - benar hilang bahkan kini dia sudah benar - benar bernafsu dengan keindahan tubuh kakaknya yang tak dapat dia sentuh semalam.
Tari kini mengangkat tubuh Dea ke atas meja makan, dan langsung di cumbunya bibir sexy milik Dea bahkan cumbuan yang awalnya pelan kini menjadi lumatan yang cukup brutal. Tari tak bisa berhenti membelit lidah Dea terkadang sesekali menghisapnya. Bahkan kini Dea tengah melingkarkan tangannya di leher adik angkat tersayangnya.
Cumbuan Tari kini perlahan sudah turun ke arah leher jenjang kakak tersayangnya. Tari tampak tersenyum bangga, ketika melihat tanda kepemilikannya masih membekas di sana meskipun sudah tampak sedikit pudar. Tari menjilati leher Dea naik turun dan sesekali menyesapnya sehingga membuat jejak cintanya terlihat jelas. Sehingga Dea hanya mampu menikmati jilatan demi jilatan yang di berikan oleh adiknya.
"Ahhhhhhh.. Tarriiiiiii" Desahan pertama yang lolos dari bibir sexy Dea
Tangan Tari kini sudah turun ke area susu gantung favoritnya. Bahkan ukurannya semakin hari semakin membesar sehingga membuat Tari menjadi semakin gemas.
"Makin besar aja deh nenennya kakak" Ucap Tari menyengir
Dan tanpa basa - basi lagi Tari langsung meremas, menghisap, serta menjilat puting kakaknya yang sudah mengeras itu bahkan sesekali Tari menarik ujung puting milik kakaknya.
"Ahhhh dekkkkkkkkkk hisssapppp Terrruuuus.. Ahhhh.. shhhhh"
Tari sangat rindu dengan susu gantung favoritnya, biasanya tiap malam dia mendapatkan asupan, namun semalaman dia yang memberi kakaknya asupan. Jadi tidak salah bukan kalau hari ini dia mendapatkan jatah susu yang extra.
"Dekkkkkkkk.. Ahhhhhhh, janggggannn diii giiigggiittt.. Ahhhhhhh"
"Kenapa aku nggak boleh gigit punya kakak, kakak aja semalem gigit punya aku sampai bengkak" kesal Tari namun masih melanjutkan hisapan susunya karena Dia masih belum puas.
Sementara itu tangan Tari mulai membelai lembah yang tampaknya sudah sangat becek di bawah sana. Dan mengelus daging kecil yang berada di tengah vaginanya Dea.
"Ahhhhh, sayyyyyanggggg.. Shhhhhh, jilllaaattttt dooongggg saaaayyanggg punnnnyaaa Kkkakkkk.. Shhhhhh"
"Udah nggak sabar banget ya sayang" Ucap Tari yang mengecup bibir singkat yang dari tadi terus mendesah.
Tari mulai melebarkan kedua paha Dea, hingga tampak terpampang nyata vagina Dea yang di tumbuhi dengan bulu - bulu halus. Tari mulai mengecup vagina Dea dan menghirup aromanya terlebih dahulu. Sungguh aroma yang begitu candu untuknya.
Slurrrrrrpppppp
Lidah Tari mulai menelusuri vagina milik Dea bahkan sesekali menggigit daging kecil yang berada di tengah vaginanya. sehingga hal itu membuat Dea sangat kenikmatan dan tentunya seperti cacing kepanasan.
"Ahhhhh.. Dekkkkkk, lidaahhhh kammmuuu enakkk bangggeett Ohhhhhh"
"Ahhhhh.. Shhhh dekkkk iiniiii niiikkkmaaatt .. Ahhhhhhhhhh"
Desahan Dea begitu menggema, di saat lidah panjang milik adik angkatnya berhasil mengobrak - abrik area kewanitaannya. Sedangkan tangan Tari sendiri sedari tadi sudah meremas bokong kakaknya yang begitu seksi dan berisi. Dea sendiri tanpa sadar ikut meremas payudaranya untuk menambah kenikmatan surga dunia yang di berikan oleh adiknya, bahkan tampaknya Dea sendiri sudah melupakan kesedihannya tadi.
"Ahhhhh... sayyyanggggg.. ouhhhhhhhh"
"Saayyyyaaaaaaanggggg masuuuukinnnn dongggg.. Ahhhhhhhhhh"
Taripun langsung menuruti permintaan adiknya, tanpa harus membasahi jari - jemarinya kini Tari langsung memasukan dua jari sekaligus kedalam vagina kakaknya.
Jlebbbbbbb
"Ahhhhhhhh, shhhhhhhhhh"
Dea memejamkan matanya dan menggoyangkan pinggulnya agar jari - jemari adiknya itu bisa mentok sampai ke dalam. Taripun mulai memaju - mundurkan jarinya di dalam sana, meskipun sudah beberapa kali lubang kewanitaan milik kakaknya itu sudah di terobos oleh jarinya, akan tetapi tetap saja masih terasa sangat sempit.
"Ahhhhhh, dekkkkk... Ohhhhhhh, yeahhhhhh.. Shhhhh .. Ahhhhh"
Melihat susu gantung kesayangannya terombang - ambing, Tari langsung saja menghisapnya, menjilatnya, bahkan menggigitnya meskipun nanti sudah pasti dia akan mendapatkan Omelan dari kakaknya itu.
Slurrrrrrpppppp
Dea semakin menekan kepala adiknya agar hisapan adiknya semakin dalam di payudaranya.
"Ahhhhhhh, dekkkkkk Iniiii sannngaattt nikkkmaaatt..Ohhhhhhhhhh"
"Kaaaamuuuuuu luarrrr biasaaaaa Ahhhh shhhhhhhh"
Sungguh Dea sangat puas dengan service yang di berikan oleh adik angkatnya. Jari - jari panjang adiknya mampu membuatnya mabuk kepayang di tambah lagi dengan hisapan di payudaranya sungguh sensasinya sangat luar biasa.
"Ahhhhh dekkkkk.. Shhhhhh.. Lebiiiihhhhh dallammmm.. Ahhhhhhhh"
Tari mendongak menatap Ke arah wajah kakaknya tanpa melepaskan hisapan di susu gantung milik kakaknya. Ntah kenapa dia menjadi gemas sendiri dengan bibir Dea yang sedari tadi tidak berhenti mendesah. Sehingga membuatnya tidak tahan untuk tidak melumatnya.
"Ahhhhhhh.. Sayanngggg lebihhhh cepattt.. ohhhhh... shhhhhh"
Tari langsung memiringkan kepalanya dan melumat bibir sexy milik kakaknya. Dihisapnya lidah kakaknya bahkan sesekali di gigitnya. Sehingga membuat Dea sempat kesulitan bernafas sehingga membuatnya melepaskan ciuman panas mereka. Namun jarinya sendiri semakin mempercepat kocokannya di bawah sana.
"Ahhhhhhhhh... Shhhhhhh.. sayyyyangggg.. ahhhhhh"
"Dekkkkkkkk, lebihhhh cepatttt.. Ahhhhhhh "
"Dekkkkk, kkkakkkkk mauuuu keluaaaarrrr.. Shhhh.. Ahhhh"
"Sebut namaku sayang" bisik Tari sembari menjilati Telinga Dea dan perlahan turun ke arah leher kakaknya.
Tubuh Dea menegang hebat, menandakan akan ada sesuatu yang akan meledak dari bagian bawah sana.
"Ahhhhhhh... sayyyanggggg, akkkkuuuu keluuuarrrrrrr... Ahhhhhhhhh Tariiiiiiiiiii"
Desahan panjang Dea tampak begitu merdu apalagi di iringi dengan cairan cinta yang mengalir di bawah sana. Dan Tari langsung mencabut jarinya dari vagina Dea dan di di ciumnya aromanya.
"Hmmmmpppp.. harum, kakak mau coba nggak ?" Tanya Tari kepada Dea. Siapa tau Dea ingin merasakan bagaimana rasa cairan kenikmatannya.
"Enak lohhhh.. Gurih serta bergizi" Ucap Tari kembali dan mulai menjilatnya kemudian di arahkan kembali kepada Dea yang nampak masih sedang mengatur nafasnya.
Sluuurrrpppp
Sungguh rasanya tidak jauh berbeda dari cairan milik Tari. Sedangkan Tari sendiri kini sudah menjilati sisa - sisa cairan di vagina kakaknya. Bahkan masih tampak terasa kalau vagina kakaknya masih berkedut setelah pelepasan pertamanya tadi. Setelah sudah bersih Tari langsung menggendong kakaknya untuk istirahat di dalam kamar.
"Kita bobok dulu ya sayang. Capek kan?" Tanya Tari
"Iya capekkk, tapi aku suka kalau kita melakukannya di tempat yang berbeda" Jawab Dea yang kini sudah berada di atas tempat tidur.
Taripun beranjak untuk mencarikan baju untuk kakaknya, bisa - bisa nanti Dea masuk angin kalau tidur tidak menggunakan baju terus dan yang lebih berbahaya lagi kalau dia kembali memakan kakaknya itu.
"Duduk dulu sini adek pakaikan baju, nanti kakak masuk angin" Ujar Tari yang mencoba memakaikan baju ke kakaknya.
"Kakak lagi mager banget ini dek. Udah nggak ada tenaga" Ucap Dea yang tak bergeming sama sekali
"Pake baju dulu macan tutul" Ucap Tari kesal kemudian menarik puting kakaknya dengan gemas
"Awwwwww.. Kasar banget sih" Ucap Dea mengusap - usap putingnya
"Sini pakai baju dulu" Ucap Tari
"Pakai baju sama celana aja, nggak usah pakai dalaman. Jadi kalau mau lanjut ronde ke 2 langsung gas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Kakak Angkatku
RomanceSiapa yang menyangka bermula dari sekedar Adik dan kakak angkat namun akhirnya muncul benih - benih cinta di hati mereka.