9

1.2K 36 1
                                    

Tari mencium dan melumat bibir Sexy milik Dea sedangkan jari - jarinya masih tetap berada di bawah sana mengocok dan maju - mundur cantik di dalam vagina hangat milik sang kakak angkatnya.

"Ahhhhhhh.. Shhhhhh, sayyyyyanggggg nikkkmaaatt bangggggeeett.. Ahhhhhhh.. Leeebihhhh dallaaaaammmm dekkkkk... Ahhhhhh" Desahan Dea nampak begitu menggema

Mendengar Desahan merdu kakaknya, Tari justru kini menambahkan satu jarinya lagi di dalam vagina milik Dea hingga membuat tubuh Dea menggeliat bergoyang kesana - kemari sudah seperti cacing kepanasan. Bahkan Kini tangannya sudah di kalungkan di leher adik angkatnya sambil menahan nyeri di bagian vaginanya namun lama - kelamaan berubah menjadi sebuah kenikmatan yang tidak pernah Dea rasakan. Tari nampak tersenyum saat melihat wajah Dea yang tampak menikmati sentuhannya bahkan kini Tari bersemangat untuk mengantarkan kakak nya untuk mencapai puncak kenikmatannya.

"Ahhhhh.. Ouuuhhhhh Dekkkkk.. Lebiiiihhhhh cepppppatttttt.. Ahhhhh"

"Tarrrriiiiiiii.. Lebbbbbihhhh cepppppatttttt.. Ahhhhhh akkkuuuuu mauuuuu melllledakkkkk.. sayyangggg.. Ohhhhhhhh"

Tari terus mempercepat gerakan jarinya di dalam sana. Hingga terasa cairan kental mengalir di sela - sela jemarinya

"Sayannggggggg.. aku keluarrrrrrrrr. Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Desahan Dea panjang kemudian langsung terkulai lemas dengan nafas yang memburu dan vaginanya sendiri masih berkedut mengeluarkan sisa - sisa pelepasannya yang membawanya seperti terbang ke angkasa.

Dengan sigap Tari beranjak dari tempat tidur dengan keadaan telanjang untuk mengambil Tisu dan air minum untuk kakak angkat tercintanya.

"Minum dulu sayang" Ucap Tariii sambil menyodorkan minumannya.

"Makasih sayang" Ucap Dea yang langsung menegak habis minumannya. Jangan di tanya Lagi, tenggorokan Dea sudah terasa begitu kering karena Terus meracau kenikmatan dan untuk penampilan sendiri sudah begitu jauh dari kata baik - baik saja. Bahkan kini sudah sangat mirip dengan macan tutul betina.

Tari tak menjawab ucapakan kakaknya karena dia langsung membersihkan vagina kakak yg sudah di penuhi dengan cairan dan bercak darah keperawanan kakak angkatnya itu. Setelah di rasa cukup bersih dan kinclong Taripun merebahkan tubuhnya di samping Dea. Dan mengecup singkat kening Dea.

"Makasih kakak sayang" Ucap Tari tersenyum begitu tulus kearah kakaknya

"Kakak yang terima kasih" Ucap Dea kemudian memeluk Tari dan Taripun langsung menenggelamkan kepalanya di Dada Dea

"Kakak menikmatinya?" Tanya Tari.

"Iya sayang, kakak menikmatinya. Bahkan rasanya sungguh luar biasa nikmat, bahkan jauh lebih nikmat dari pelepasan pertama kakak kemarin" Ucap Dea sembari mengusap - usap kepala Tari.

"Syukurlah kalau kakak menikmatinya. Adek sangat senang bisa bercinta dengan kakak. Bisa berbagi peluh, berbagi liur, dan berbagi kenikmatan bersama kakak. Jangan pernah mencobanya bersama yang lain ya kak" Ucap Tari yang masih betah di dalam Dada Dea

"Gimana kalau kakak mau coba dengan kak Doni" Tanya Dea yang menggoda adiknya itu

Bukannya menjawab Tari malah menggigit puting milik Dea

"Awwwwwww" pekik Dea yang kemudian meringis kesakitan karena ulah adiknya

"Kakak nyebelin" Ucap Tari yang kemudian mengusap - usap puting Dea yang tadi dia gigit

Chupppppp

Bukan hanya kecupan yang di berikan oleh Tari bahkan kini dia menghisap susu kakaknya itu. Dan di rasa telah cukup di usap - usapnya.

"Masih sakit kak?" Tanya Tari menatap Dea

"Udah sembuh kok, kan udah di obatin sama pawangnya" ucap Dea

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang