"Tar, Lo udah tau belum kalau kita di suruh ikut lomba bikin Mading?" tanya Caca teman sekelas Tari.
"Baru aja taro tas, udah di tanyain tentang Mading aja. Minimal nafas dulu kenapa" Jawab Tari
"Emangnya Tari dari tadi nggak bernafas?" Tanya Rina menatap Tari seakan memperhatikan hidung Tari
Tari cukup kaget sebenarnya, baru saja sampai di kelas, dia langsung di hampiri oleh anggota team Madingnya. Sebenernya Dea sudah melarang Tari untuk sekolah, karena Tari masih di minta untuk istirahat dulu hari ini oleh dokter, namun Tari bersikeras ingin ke sekolah. Karena waktu untuk mengerjakan Mading kini hanya tersisa tiga hari lagi. Jadi mau tak mau Tari harus kerja extra agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
"Gue masih nafas Rina, Lo nggak lihat hidung gue masih kembang - kempis" Ujar Tari sembari memekarkan hidungnya.
"Jadi kapan kita mau bikin Madingnya Tar, sedangkan waktunya aja sisa tiga hari. Keburu nggak ya?" Tanya Ria
"Kalau kita kompak pasti bisa" Jawab Rina sembari tersenyum kearah teman - temannya.
"Kita bikin Madingnya pulang sekolah aja gimana, bikin di sekolah aja jadi nggak ribet" Saran Tari.
"Maaf guys, aku nanti pulang sekolah nggak bisa ikut. Soalnya aku juga mau cari bahan untuk lomba pidato" Ucap Risa
"Selain Risa ada lagi yang nggak bisa ikut ?" Tanya Tari kepada teman - temannya.
"Bisa kok" Jawab Caca, Rina dan Ria.
Kringgg.. kringggg
Ponsel Tari di dalam sakunya terasa bergetar.
"Guys, kita bahas madingnya pulang sekolah aja ya. Gue mau angkat telpon dulu bentar" Ucap Tari kemudian meninggalkan teman - temannya dan mengangkat panggilan dari pacarnya.
***
"Hallo"
"Hallo sayang, kamu apa kabar?"
"Aku baik, kamu apa kabar?"
"Aku nggak baik - baik aja sayang, pacar aku ilang - ilangan terus"
"Hehe, maaf ya sayang aku jarang ada waktu buat kamu sekarang"
"Hmmm, sayang cuaca sekarang semakin panas ya. Tapi sikap kamu justru semakin dingin"
"Maaf sayang"
"Ada yang dingin tapi bukan Es"
"Kamu marah?"
"Bagaimana nggak marah coba, semenjak kejadian di pasar malam, kamu sekarang nggak peduli lagi dengan aku"
"Aku sibuk sayang, tugas sekolah aku banyak"
"Sibuk itu alasan, mungkin kehadiranku saja yang tidak berkesan"
"Ya udah, sekarang kamu maunya gimana. Kalau mau putus ya ayo"
"Tari mau putusin aku. Sudah ada yang baru kah ? Mangkanya kamu cuek banget"
"Nggak kok, nggak ada. Cuma memang lagi sibuk, aku nggak bisa untuk ngabari kamu setiap saat. Jadi kalau kamu mau cari yang lain aku nggak papa"
"Tar, semenjak kamu masuk ke SMA kamu semakin berubah, aku udah berusaha pahami kesibukan kamu, tapi semakin hari aku seperti nggak bearti lagi buat kamu"
"Saputra, aku minta maaf kalau selama ini sikap aku nyakitin kamu. Aku juga banyak berterima kasih sama kamu sudah mau memahami aku. Tapi kalau bersama aku kamu tersakiti, lebih baik kamu lepaskan. Karena aku nggak mau bikin kamu ngerasain sakit yang lebih dalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Kakak Angkatku
RomanceSiapa yang menyangka bermula dari sekedar Adik dan kakak angkat namun akhirnya muncul benih - benih cinta di hati mereka.