Salah Paham

898 26 1
                                    

Mendengar ucapan pacarnya, Dea langsung menjewer pacarnya itu. Masa adek kesayangannya di suruh makan daun.

"Kenapa sih sayang kok aku di jewer, nanti kalau telinga aku jadi panjang gimana. Kan jadi kembarannya Pinokio jadi nggak ganteng lagi dong" Ucap Doni sembari mengusap - usap telinganya

"Kamu habisnya kalau bicara suka sembarangan" kesal Dea

"Ehh Don, setau gue Pinokio itu hidungnya yang panjang bukan telinganya yang jadi panjang" Ucap Indah yang menjadi heran. Sejak kapan temannya menjadi sebodoh itu.

"Hmmmm.. Udah berubah ya sekarang?" Tanya Doni

"Emang dari dulu gitu mas"ucap Dea sendiri menatap malas kearah Doni.

"Udah kalau makan itu nggak boleh sambil ngomong, apalagi berantem" ucap Indah seolah menasehati

"Idihhh, bukannya Lo juga dari tadi ikut ngomong" Ujar Dea.

Tari yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Kalau mereka berdebat terus kapan Dea akan kembali menyuapinya.

"Ehemmmmm" Suara deheman Tari mengalihkan perhatian mereka.

"Kenapa Lo dek, nih minum air" Ucap Indah sembari menyodorkan botol air minumnya kepada Tari

"Itu air minum bekas Lo Ndah, masak di kasihin ke Tari si" Ucap Dea yang tak terima

"Emangnya kenapa, kan gue juga nggak punya penyakit menular kok. Lagian beruntung Lo, bisa minum bekas bibir sexy gue" ucap Indah dengan PDnya

"Emang bener ya, kalau dekat cewek itu bawaannya ribut mulu, udah kayak Mak - Mak komplek aja Deh" kesal Doni

Kemudian Doni memberi Tari botol minum baru yang baru.

"Emang Lo bukan cewek Don" tanya Indah

"Ya bukan lah gila, gue ini cowok tulen. Apa mau gue tunjukin si Joni gue ke Lo" ucap Doni kesal

"Dihhh ogah. Bisa ngereog pacar Lo ntar" Ucapan indah langsung membuat Doni langsung menatap ke arah Dea. Benar saja Dea sudah menetap Doni dengan tatapan horor, bahkan Donipun rasanya sangat sulit menelan makanan yang ada di dalam mulutnya sekarang

"Bercanda ya sayang" Ucap Doni kemudian mengecup Tangan Dea

"Mau Joninya gue potong" Tanya Dea

"Jangan dong sayang, ini masa depan kamu" Ucap Doni, sedangkan Tari yang mendengar itu seketika mood makannya langsung hilang

"Kak, aku pamit ke toilet bentar ya" Ucap Tari pamit kepada mereka bertiga

"Gue ikut dek, males gue jadi obat nyamuk pasangan bucin ini" Ucap Indah kemudian menggandeng tangan Tari menuju Toilet

****

Sesampai mereka di Toilet, Tari langsung pamit ke dalam. Sedangkan Indah menunggu di depan sembari mencuci tangannya dan kembali memakai pelembab bibir.

"Udah cantik kak, bibirnya juga udah makin sexy tu" Ucap Tari yang baru saja keluar dari dalam Toilet

"Jadi menurut kamu bibir kakak sexy dek?" Tanya Indah

"Ehhhh.. I-iya kak" ucap Tari mengangguk cepat. Ntah kenapa perasaannya seketika menjadi tidak enak

"Lebih sexy mana, bibir kakak apa bibirnya Dea?" tanya Indah sembari berjalan mendekat ke arah Tari

"Ya bibir Kak Dea lah, selain sexy bahkan ada rasa manis - manisnya gitu" batin Tari

"Hemmm.. K-kak Dea kak" jawab Tari

"Kamu yakin lebih sexy bibir Dea, kamu udah pernah coba belum?" tanya Indah sembari mengalungkan tangannya keleher Tari

"Belum kak" jawab Tari berbohong, jangan kan bibir Dea, bahkan seluruh tubuh Deapun sudah berhasil Tari rasakan

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang