Setelah melewati pagi panas mereka yang di isi dengan saling mendesah satu sama lain, kini Tari dan Dea sudah berada di sekolah. Hari ini adalah hari terakhir mengikuti Masa orientasi siswa, jadi di mana mereka semua akan mengadakan acara ngeliwet bareng bersama para anggota OSIS.
Setiba mereka di dalam kelas, ternyata Doni sudah lebih dulu berada di sana bersama teman - teman anggota OSIS yang lain.
"Selamat pagi sayangku" Sapa Doni ketika melihat Dea dan Tari yang baru saja masuk kedalam ruangan kelas itu
"Pagi juga Mas, kok tumben udah pada ngumpul aja nih pagi - pagi. Biasanya kamu datangnya siang" tanya Dea pada pacarnya sementara Tari sendiri langsung duduk ke tempat duduknya sembari memperhatikan kakaknya itu.
"Ini juga udah siang sayang, tumben kamu datangnya kesiangan?" tanya Doni
Dan benar saja sekarang sudah jam 07.13, ternyata bukan Doni yang datang kepagian melainkan dia yang datang kesiangan.
"Heheh, iya udah siang rupanya. Tadi jalanan macet banget Mas, mungkin karena itu jadi aku sampai di sekolahnya siang" Ucap Dea berbohong.
Karena pada nyatanya, setelah kegiatan panasnya tadi, Dea dan Tari sama - sama tertidur. Bahkan Tari yang katanya ingin membuat sarapan pun malah akhirnya ikut tertidur di samping Dea. Kalau saja pacar Tari tidak menelepon Tari pagi tadi mungkin mereka berdua bisa tidak masuk sekolah karena kesiangan. Meskipun Dea sebenarnya merasa cemburu namun setidaknya dia sedikit berterima kasih kepada Saputra pacar adiknya itu karena telah menyelamatkan mereka hari ini. Meskipun sebenarnya Dea sendiri sungkan untuk berangkat ke sekolah karena badannya masih
"Bentar lagi Bel, Kamu mau ikut Mas buat ngecek persiapan ngeliwet kita udah sampai mana sayang?" Tanya Doni kepada Dea
Dea tak langsung mengiyakan ajakan dari Doni melainkan menatap kearah adiknya lebih dahulu, dan seolah paham dengan arti tatapan Dea, Tari menganggukan kepalanya sebagai tanda dia mengizinkan Dea pergi. Karena bagaimanapun sudah menjadi tanggung jawab Dea juga bukan untuk ikut memastikan kelancaran acara ngeliwet hari ini.
"Aku ikut deh mas, sekalian mau bantu - bantu juga siapa tau masih ada yang belum di kerjain" Jawab Dea
"Bilang aja kamu mau bantu makan kan sayang" ucap Doni sembari mencolek dagu sang kekasih
"Ih mana ada ya, yaudah deh ayo kita kesana" Ajak Dea kepada pacarnya
"Guys, gue mau ke ruang OSIS dulu. Kalian tunggu di sini aja pantau para adik - adiknya. Pastikan mereka semua mengikuti arahan nanti" Ucap Doni kepada teman - teman OSIS yang ada di dalam kelas itu
"Masih pagi ni bos, udah mau berdua - duaan aja" Ledek Wahyu yang juga anggota OSIS
"Iya bener banget tu yu, mereka kalau udah bucin nggak kenal tempat" sambung Indah yang ikut mengompori
"Udah ah kalian berisik banget, gue sama Dea pergi dulu. Bye" ucap Doni sembari menggandeng lengan sang kekasihnya
Sementara Tari yang melihat itu sungguh rasanya hatinya sekarang benar - benar panas. Namun dia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menunjukan rasa cemburunya. Karena dia yakin kalau Dea hanyalah miliknya sepenuhnya.
***
Setelah Bel berbunyi kini para calon siswa - siswi di kumpulkan berbaris untuk kegiatan ngeliwet mereka. Di mana ada banyak makanan yang tersaji di atas daun pisang itu. Tak ketinggalan juga terdapat kerupukn di sana untuk menambah kenikmatan.
Taripun beranjak mengambil posisi tempat duduknya, dimana yang tak lama kemudian Indah kakak kelasnya itu menyusul duduk di sebelah Tari. Sedangkan pasangan "2 D" Dea dan Doni kini duduk berhadapan dengan Tari. Apalagi posisi Dea yang tepat di depan Tari.
"Sebenernya ini gue yang salah pilih tempat duduk atau gimana si, kenapa di dekat gue malah anggota OSIS semua. Perasaan teman yang lain nggak gabung bareng kakak - kakak OSIS deh. Mana di depan gue kak Dea sama pacarnya, apa gue sanggup menelan makanan di depan gue. Belum mulai aja gue udah harus menelan pahitnya kehidupan ini" batin Tari
Tari yang tak enak hati ingin pindah tempat duduk dan bergabung bersama teman - teman yang lain. Karena dadanya bisa sesak kalau terus berlama - lama duduk di sini
"Mau kemana dek?" tanya Indah yang sudah ingin bangkit dari tempat duduknya
"Mau pindah kak, kayaknya aku salah tempat duduk deh" Jawab Tari
"Nggak kok, kan duduknya bebas mau di mana aja selagi di depannya masih ada makanan yang tersaji dan masih duduk di tikar ini" ucap Indah
"Tapi di sini kakak OSIS semua kak, aku mau pindah aja nggak enak sama yang lain" Jawab Tari
"Nggak masalah dong, lagian kan memang gue sengaja mau duduk di samping Lo, terus itu 2 D malah ngikut aja lagi kayak nggak ada tempat lain" ucap Indah yang kesal melihat betapa bucinnya pasangan itu.
Dea yang mendengar kalau Indah sengaja ingin duduk di samping adiknya jadi melirik ke arah mereka, ingin marah tapi tak mungkin.
"Udah deh mendingan duduk, acaranya juga sebentar lagi mau mulai. Lagian udah nggak ada tempat duduk lagi di tempat lain" Ucap Dea sinis
Taripun kembali duduk ketempatnya, karena dia tak dapat membantah ucapan kakaknya itu.
Tak lama acarapun di mulai, Doni kini nampak sibuk mengambilkan Dea beberapa makanan, bahkan sesekali Doni menyuapi Dea. Sedangkan Tari yang duduk di depan mereka hanya dapat melihatnya saja. Bahkan makanan di hadapannya sama sekali belum tersentuh.
"Makan woyyy, melamun aja" Ucap Indah dengan mulutnya yang penuh makanan
"Ehhh.. Iya kak" Jawab Tari yang kaget.
Dea sendiri tahu bahwa pasti sekarang perasaan adiknya tidak baik - baik saja. Apalagi setelah melihat Doni yang beberapa kali menyuapinya pasti hati Tari terbakar api cemburu. Namun Dea juga tak bisa berbuat apa - apa sekarang.
"Lo nggak suka ya sama makanan yang ada di sini, atau Lo pengen juga di suapin kayak Dea. Karena gue perhatiin dari tadi Lo ngeliatin mereka terus" Tanya Indah
"Kayaknya aku pengen di suapin deh kak. Kayaknya enak aja gitu" ucap Tari sambil melirik ke arah Dea dan Doni
Dea yang mendengar itu langsung mengambil makanannya dan menyuapi adiknya, dia tak ingin kalau adiknya itu sampai di suapin oleh orang lain. Meskipun dia sendiri juga sekarang di suapin oleh orang lain.
"Buka mulutnya" Ucap Dea sembari menjulurkan tangannya yang sudah berisi makanan di hadapan mulut Tari
"Ehhhh" Tari cukup terkejut karena yang menyuapinya bukan Indah melainkan kakak tersayangnya
"Katanya pengen di suapin, sekarang buka mulutnya cepetan. Udah pegel ni tangannya" Ucap Dea yang masih menunggu adiknya membuka mulut
Taripun langsung membuka mulut dan melahap makanan dari tangan Dea yang rasanya jauh lebih nikmat.
"Mau pake lauk apa?"tanya Dea yang tak lagi memperdulikan Doni
"Terserah kakak aja, aku bisa makan semua kok" Ucap Tari
"Bearti daun pisang juga bisa dong Lo makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Kakak Angkatku
RomanceSiapa yang menyangka bermula dari sekedar Adik dan kakak angkat namun akhirnya muncul benih - benih cinta di hati mereka.