Toilet

816 29 6
                                    

Tak perduli sekencang apapun badai yang akan menghantammu. Aku akan selalu menjadi perisai yang akan melindungimu.

* Tari *

***

Setelah upacara selesai kini siswa dan siswi yang berulah tadi di panggil ke ruang BK, dan Taripun ikut masuk ke ruang BK. Setelah mereka diberi beberapa nasehat, kini mereka diberi hukuman untuk membersihkan Toilet dan ada juga yang membersihkan Taman sekolah. Namun sialnya justru Tari malah kebagian membersihkan Toilet seorang diri. Karena dia satu - satunya perempuan yang di hukum.

"Kamu Tari kan?" tanya salah satu guru BK.

"Loh Bu Desi, ibu ngapain di sini?" Tari malah balik bertanya dengan Bu Desi

"Ibu guru BK di SMA ini, baru bulan ini sih" Ucap Bu Desi

"Wah, asik dong. Ketemu guru kesayangan aku lagi" Ucap Tari tersenyum

Tari dan Bu Desi sudah dekat dari SMP, bahkan Bu Desi adalah orang yang menyarankan Tari untuk masuk di SMA 1 Airlangga ini dan mereka sendiri sudah seperti bestie. Karena sejak SMP Tari bukanlah orang mudah bergaul, jadi sebab itu Tari dulu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membantu Bu Desi di ruang BK.

"Kamu kenapa nggak pakai Topi, udah jadi anak SMA udah mulai nakal kamu sekarang ya" Ucap Bu Desi menatap heran kearah muridnya

"Hehehe, lupa Bu. Kita kan bestie buk, masa Tari masih di hukum" Ucap Tari lemas

"Udah lah, sikat - sikat WC doang. Nggak masalah buat kamu. Biar kamu ngerasain bagaimana rasanya" ucap Bu Desi sembari menertawakan nasib muridnya itu.

"Ya udah Bu, Tari permisi dulu" ucap Tari

"Nanti pulang sekolah kita ngerujak yuk?" ajak Bu Desi

"Lihat nanti ya Bu hehehe" Ucap Tari kemudian keluar ruangan.

Sementara Indah yang berada di sana cukup heran melihat Tari yang begitu dekat dengan guru baru itu.

"Jangan sampai jadi saingan ni guru baru" batin Indah.

***

Tari yang baru saja sampai di Toilet sekolah seketika hampir mual karena aroma toilet yang begitu menyengat.

"Sumpah, kepala gue tiba - tiba pusing banget rasanya" Batin Tari

"Untung aja gue yang kena hukum, nggak ngebayangin kalau kak Dea yang harus bersihin ini semua" Sambungnya kembali sembari mengatur nafasnya.

Tari mulai menyemprotkan sabun terlebih dahulu kemudian menggosok dinding - dindingnya.

"Dorrrrrrrr" Ucap Dea yang datang sembari membawakan Tari minuman dingin

"Kakak ngapain di sini, minggir dulu adek mau bersihin ini dulu" Ucap Tari

"Kakak bawain minum sekalian mau bantuin kamu" Ucap Dea yang merasa kasihan dengan adiknya itu, Tari bahkan sampai rela di hukum karenanya.

"Jangan, nanti baju kakak kotor. Kakak masuk kelas aja, bentar lagi ini selesai kok" Ucap Tari sambil menyemprot lantai Toilet.

"Dek kenapa sih kamu baik banget sama kakak, bahkan kamu jadi di hukum gara - gara kakak. Seharusnya kakak yang melindungi kamu bukan malah justru menyusahkan kamu" ucap Dea dengan sendu

Tari yang mendengar ucapan Dea seketika menghentikan kegiatannya.

"Kak, adek nggak masalah. Adek senang karena adek bisa berguna untuk kakak, karena bagaimanapun sekarang bahagia kakak prioritas buat adek dan jangan pernah bilang kakak menyusahkan adek, karena bagi adek kakak nggak pernah sama sekali menyusahkan" Ucap Tari sembari tersenyum tulus kepada Dea.

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang