Dea begitu terkejut mendengar suara yang tak asing di telinganya.
"Kamu ngapain kesini ?" tanya Dea menatap Tari yang kini duduk di samping Dea.
"Mau nemenin kakak angkatnya aku dong" ucap Tari kemudian mengecup singkat pipi Dea.
"Gak usah cium - cium deh" ujar Dea kesal
"Jadi gak mau di cium, maunya di goyang aja gitu. Yaudah ayok" ajak Tari
"Udah sana, balik lagi ke Indah sama pacar Lo sana gue mau sendiri" usir Dea
Namun bukannya pergi Tari malah memeluk erat pinggang Dea kemudian menenggelamkan wajahnya di leher Dea.
"Gak mau, orang belahan jiwanya aku ada di sini" ucap Tari.
"Dek, lepas dulu nanti di lihat orang gimana" jawab Dea sembari melihat kanan kiri takut ada orang yang melihat tingkah adiknya itu.
"Tapi kakak janji dulu gak marah lagi sama aku" jawab Tari yang masih enggan melepaskan pelukannya.
"Iya" ucap Dea singkat.
"Yeayyyyy.. Makasih sayangnya aku" ucap Tari bersorak gembira kemudian mengecup pipi Dea kembali.
"Adek tadi pagi udah bilang sama mama kalau adek nginap tempat kakak" ujar Tari memberitahukan kakak angkatnya itu
"Mau ngapain nginep di tempat gue?" tanya Dea yang seolah memancing adiknya itu
"Ya mau goyang bareng kakak dong, sekaligus mau menyelesaikan tugas yang sempat tertunda" jawab Tari dengan full senyum mesumnya.
"Gue mau pergi sama Doni" ucap Dea
"Yaudah, aku mau nyari kak Indah dulu. Siapa tau kak Indah mau merasakan betapa nikmatnya jari jemari tangan seorang Tari ini" ucap Tari kemudian hendak berlalu
"Mau kemana, Jangan kemana - mana sini aja sama kakak" ucap Dea kesal
"Bukannya kakak mau pergi sama kak Doni, yaudah aku mau sama kak Indah aja atau sama Saputra juga boleh deh lagian belum pernahkan ngerasain di goyang sama pacar. Lebih nikmat yang mana di banding kakak" jawab Tari yang sengaja membuat Dea bertambah Kesal
Dea hanya bisa menghembuskan nafasnya secara kasar. Bukannya membujuknya adiknya itu justru membuat darahnya kembali mendidih.
"Udah jangan marah lagi dong. Hari ini adek milik kakak sepenuhnya dan seutuhnya. Jadi kakak bebas mau minta apa aja sama adek. Selagi adek mampu pasti adek bakal turuti" ucap Tari meyakinkan Dea
"Janji ya, awas bohong" Ucap Dea
"Iya kakak ku, cintaku, belahan jiwaku" ucap Tari kemudian mencium bibir Dea sekilas.
"Adek kekelas dulu ya kak, mau ambil tas. Sebentar lagi kita pulang. Kakak mau ikut atau mau tunggu di sini?" Tanya Tari yang hendak pergi
"Kakak tunggu kamu di mobil aja deh nanti, jangan lama - lama ya" ucap Dea
"Siap Komandan" ucap Tari dengan senyum manisnya
****
Tari kini sudah berada di dalam mobil Dea, karena Tari akan menginap di kosan kakak nya itu.
"Kita mau mampir cari makan dulu, atau langsung pulang" tanya Dea yang masih sibuk mengemudikan mobilnya.
"Makan dulu aja kak, nanti lemes kalau gak makan" ucap Tari blak - blakan.
"Lemes nggak tuhhh" jawab Dea terkekeh
"Ya kita cari makan dulu, aku nggak mau kakak pingsan karena kelaparan waktu di saling goyang kan nggak lucu" ucap Tari sembari tekekeh sambil membayangkan jika itu benar - benar sampai terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Kakak Angkatku
RomanceSiapa yang menyangka bermula dari sekedar Adik dan kakak angkat namun akhirnya muncul benih - benih cinta di hati mereka.