12

1.1K 27 0
                                    

Kringgggggggggg

Kringgggggggggg

Suara alarm Dea begitu menggema sehingga mengganggu tidurnya, Dea sendiri harus memasang alarm supaya tidak kesiangan. Karena dia tinggal sendiri otomatis kalau kesiangan tidak akan ada orang yang akan membangunkannya.

Hoaaaammmm

Dea perlahan membuka matanya, namun yang pertama dia dapati adalah seorang gadis cantik yang sedang tertidur pulas sambil memeluknya dan jangan lupa setelah semalaman mereka tidurpun nyatanya Tari masih terus menghisap putingnya. Bahkan rasanya benar - benar nyeri, apalagi permintaan Tari semalam yang benar - benar membuat Dea kesal. Tari memaksanya untuk melepaskan baju dan Branya karena dengan dalih 7 manfaat menyusui sebelum tidur. Sungguh kalau bukan karena rasa sayangnya mungkin Dea telah menghajarnya.

Chuuuuppp

Dea mencium pipi adik angkatnya sembari perlahan menarik putingnya keluar dari mulut Tari.

"Yaampun, bengkak banget puting gue. Kalo lama - lama di service terus sama ni anak bisa - bisa jadi jumbo kayaknya" Ucap Dea perlahan sembari mengusap - usap putingnya sendiri

Sebelum beranjak ke kamar mandi Dea membenarkan kembali selimut adiknya agar tak kedinginan. Meskipun sepanjang malam Tari telah membuatnya kedinginan.

"Kalau lagi tidur seperti ini, kayaknya polos banget ni anak. Tapi coba kalau udah bangun, mesumnya luar biasa" ucap Dea sembari menggelengkan kepalanya kemudian mengambil baju dan Branya yang tergeletak di lantai dan langsung di bawa ke kamar mandi.

***

Di dalam kamar mandi sendiri Dea nampak tengah berendam dengan penuh busa - busa sabun di dalam bathtub kamar mandi. Dea memejamkan matanya menikmati sensasi berendamnya yang di temani dengan lilin - lilin aromaterapi, sungguh awal yang sangat indah bukan.

Ceklek

Pintu kamar mandi kini terbuka dan munculah manusia mesum ikut masuk kedalam kamar mandi dengan muka cemberutnya.

"Udah bangun sayang?" tanya Dea menatap ke arah adiknya yang kini tengah membuka semua pakaiannya sehingga tubuhnya benar - benar polos namun jangan lupa bekas - bekas tanda kepemilikan mereka masih terbentuk dengan jelas, meskipun nampak seperti macan tutul namun itu sungguh sangat sexi di mata Dea.

Tari tak menjawab pertanyaan Dea, dia malah ikut berendam di dalam bathtub bersama Dea kemudian menatap Dea tajam.

"Kakak kenapa nggak bangunin adek?" tanya Tari kesal

"Kamu tidurnya nyenyak banget sayang, mana tega kakak bangunin kesayangan kakak ini" Ucap Dea kemudian mengecup kening Tari.

"Tapikan adek maunya tidur sambil minum susu kak, lagian adek juga ingin mandi bareng kakak" Ucap Tari yang memainkan busa - busa di tubuhnya

" Minum susu aja pikiran kamu, ni lihat payudara kakak Sampe bengkak kamu hisap terus" Kesal Dea yang kini menyingkirkan bisa - bisa yang menutupi payudaranya sejak tadi.

"Hehehe..Biarpun bengkak tapi enak kan kak" Ucap Tari yang kini mulai menatap ke arah tubuh Dea

"Sayang, adek gosokin ya tubuh kakak" Ucap Tari

"Gosokin yang benar jangan macam - macam sayang" ucap Dea yang sembari membalik badannya supaya mempermudah Tari menggosok punggungnya

"Nggak bakalan macem - macem kok sayang. Paling satu macam doang" ucap Tari yang kini mulai menggosok punggung Dea perlahan

"Kamu kalau bangun tidur jam berapa biasanya dek?" Tanya Dea

"Setengah tujuh kak" Jawab Tari santai

"Terus kenapa sekarang udah bangun, kalau biasanya bangunnya setengah tujuh. Ini baru jam setengah lima loh" Ucap Dea

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang