Selalu di sisimu

1K 27 0
                                    

Untukmu yang ku panggil papa dan mama

Lihatlah anakmu ini yang sangat lemah

Di saat yang lain masih menikmati masa remaja

Namun aku harus di tuntut untuk menjadi dewasa

Di saat usiaku yang masih belia

Tak pernah kurasa kasih sayang orang tua

Di tengah kejamnya isi dunia

Bisakah ku rasa apa itu bahagia?

Di saat jalan ku terjal dan berliku

Berkali - kali aku terjatuh

Namun kepada siapa Ku harus mengadu dan mengeluh

Di saat kalian seolah hanya menutup mata melihat itu

Ketika jalanku penuh dengan duri

Aku coba tetap berdiri meski langkahku tertatih

Mencoba bertahan meski rasa sakit teramat perih

Namun tak lebih sakit dari semua luka yang kalian beri

Di saat langkah ini mulai bimbang

Aku sudah terbiasa terjatuh tanpa adanya penopang

Tak pernah ada uluran tangan yang mampu untuk ku pegang

Apalagi yang menuntunku untuk mencari arah pulang

Jika bisa ku putar kembali waktu

Ku tak ingin terlahir sebagai anakmu

Yang kau anggap hanya sebagai benalu

Dan tak pernah bearti dalam hidupmu

*Dea Apriyanti*

***

"Cantiknya adek jangan sedih dong. Sekarang kakak nggak sendiri. Ada adek di sini yang selalu menemani kakak. Oke" Ucap Tari menengkan Dea

"Nanti malam adek temani ya kakak pulang, adek nggak akan membiarkan kakak sendirian" Ucap Tari kini mulai menciumi kedua kelopak mata Dea

"Laperrrrrr" Ucap Dea yang merengek ke adiknya

"Kakak tadi belum pesan makanan kah?" Tanya Tari

"Belum" jawab Dea singkat. Dia belum memesan makanan sama sekali.

"Yaudah, mau makan apa. Adek masakin" tanya Tari.

"Makan kamu aja gimana?" tanya Dea yang kini mulai tersenyum

"Bisa mati kelaparan adek kak, kalau kakak terkam terus" ucap Tari mengerucutkan bibirnya

"Habisnya kamu candu banget sih" Jawab Dea terkekeh

Tari sebenarnya senang ketika melihat kakaknya bisa kembali tersenyum, tapi Tari juga heran kenapa kakaknya itu kini begitu mesum. Tapi meskipun begitu tau, di balik senyum ceria kakaknya masih terdapat luka yang mungkin sakitnya luar biasa.

"Udah, kakak mandi dulu sana nanti adek masakin" Ucap Tari

"Kamu nggak mau mandiin kakak dek?" Goda Dea yang kini malah membuka seluruh pakaiannya di hadapan Tari

Tari yang melihat itu merasakan seperti sengatan listrik kini mengalir di tubuhnya. Namun dengan berusaha keras dia harus menolaknya.

"Kakak.. kenapa buka bajunya di sini sih" Ucap Tari kesal

"Kenapa memangnya, bukannya udah biasa ya kamu lihat tubuh kakak" tanya Dea

"Udah kak, mandi buruan ya sayang ku cintaku" Ucap Tari sembari menarik kakaknya ke toilet.

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang