Hukuman

1.4K 27 0
                                    

Tari perlahan membuka matanya dan tangannya langsung menarik tengkuk leher kakaknya agar memperdalam ciuman panas mereka.

Kringgggggggggg

Suara ponsel Tari membuyarkan segalanya, sehingga membuat mereka menghentikan aksi mereka.

"Siapa sih, ganggu aja" kesal Tari kemudian mengambil ponsel dari dalam saku jaketnya.

"Siapa" tanya Dea yang juga ikut kesal.

"Mama kak, bentar adek angkat dulu ya sayang. Siapa tau penting" ucap Tari kemudian mengecup singkat bibir Dea

***

"Hallo Ma" 

"Hallo sayang, kamu ada di mana sekarang?"

"Adek lagi di naik bianglala ini Ma, kenapa Ma?"

"Adek masih sama Saputra sekarang?"

"Nggak Ma, sekarang adek naik bianglala sama kak Dea. Kakak angkatnya adek yang pernah adek ceritain"

"Ohhh iya dek. Dek, Mama, Papa, sama Abang mau Bogor, nenek kamu masuk rumah sakit. Kemungkinan akan nginep beberapa Minggu di sana. Adek mau ikut nggak?"

"Nenek sakit apa Ma ? Adek kayaknya nggak bisa ikut deh Ma. Soalnya adek hari Senin kan hari pertama sekolah Ma. Masa udah mau libur aja"

"Tapi kalau kamu nggak ikut kamu sendirian sayang. Mama lebih khawatir"

"Hmpp.. Adek nginep aja deh di rumahnya Kak Dea Ma selama kalian pergi"

"No. Nanti yang ada kamu malah merepotkan kakak mu itu"

"Kalau kak Dea yang nginep di rumah boleh nggak"

"Nah, lebih baik begitu sayang. Tapi izin dulu sama orang tuanya Dea ya sayang"

"Oke deh Ma. Kapan mama perginya?"

"Malam ini dek. Soalnya mama khawatir  banget sama nenek kamu"

"Ya udah, adek habis ini langsung pulang"

***

"Kenapa hmppp?" Tanya Dea mengusap pipi adiknya

"Nenek sakit kak, jadi keluarga malam ini langsung ke Bogor buat jenguk. Kakak temenin aku ya di rumah". Ucap Tari kemudian langsung membenamkan wajahnya di dada Dea.

"Oke sayang, nggak cuma di temenin aja kok tapi di nenenin juga biar adiknya kakak makin sehat" ucap Dea yang mencoba menghibur adiknya.

"Beneran ya awas kalau bohong" Ucap Tari yang langsung sumringah

"Yaudah, sebentar lagi bianglalanya berhenti. Kita langsung ke rumah kamu aja"  Ucap Dea.

Tak lama kemudian, Tari langsung bergegas mengajak Dea untuk segera pulang.

"Kak, ayo buruan" Ajak Tari sembari menarik tangan kakaknya.

"Dek, sebelum kita pulang lebih baik kita kabarin pacar kita masing - masing supaya mereka tidak mencari kita lagi" saran Dea

"Yaudah kak. Oke" ucap Tari sembari mengirim pesan ke pacarnya itu.

"Jadi kita pulang pesan taxi aja kak ?" Tanya Tari kepada Dea.

"Iya dek, kamu jangan lari - lari dek" ucap Dea

"Biar cepet kak, udah nggak tahan" jawab Tari

"Berjalan aja dek, nggak perlu berlari. Karena hidup ini adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah pelarian" Ujar Dea.

"Hehe, yaudah kak. Ayo" Tari kemudian melepaskan Jaketnya dan di pakaikan kepada Dea

"Kok di kasih ke kakak jaketnya, kamu aja yang pakai dek" Tolak Dea

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang