Pasar Malam

671 26 0
                                    

Malam minggu kali ini tampak begitu kelabu untuk Dea, bagaimana tidak sedari tadi dia terus mendiamkan Tari. Tak ada niatan untuk membalas pesan untuk bertukar kabar, ataupun untuk menghabiskan waktu seperti tadi pagi. Kejadian tadi di toilet sungguh membuat hatinya tak baik - baik saja sekarang. Meskipun Tari sudah berkali - kali menjelaskan namun tetap saja api cemburu yang telah berkobar sulit untuk di padamkan.

"Sepi juga nggak ada manusia satu itu, ada dia ngeselin. Nggak ada dia ngangenin, ah pusing gue. Coba aja kalau si Indah  itu nggak main cium - cium aja sama tu bocah. Sekarang pasti gue bisa quality time sama adik kesayangan" Ucap Dea sembari duduk di balkon kamarnya sembari menyesap susu hangat pengganti susu mungil milik adik kesayangannya.

Tinggg

Satu pesan masuk di ponsel Dea, Dea yang mengira pesan itu dari adiknya ternyata justru dari pacarnya.

"Sayang jalan - jalan yuk?" 

"Jalan kemana Mas?"

"Kamu mau nonton bioskop atau pasar malam sayang?"

"Pasar malam aja deh mas, kayaknya seru"

"Oke bentar lagi Mas otw ya cinta"

"Siap Mas. Hati - hati ya"

"Siap My queen"

Dea yang sedari tadi gabut akhirnya memutuskan untuk jalan bersama Doni menikmati malam minggunya, dari pada malam Mingguan sendiri di kamar pikirnya.

****

Sedangkan Tari sendiri kini sedang duduk santai bersama Saputra pacarnya. Sejujurnya Tari sendiri masih kepikiran dengan Dea, seharusnya malam Minggu yang mungkin menjadi malam yang panjang untuk dia dan kakak angkatnya tapi kini malah menjadi malam yang suram.

"Sayang kamu melamun terus, mikirin apa hmppp?" Tanya Saputra sembari mengusap pipi Tari

"Nggak ada kok sayang. Cuma bosen aja di rumah" Jawab Tari

"Yaudah, kita keluar yuk. Mau nongkrong di Cafe biasa?" Tanya Saputra

"Nggak mau ah. Katanya ada pasar malam sayang baru buka. Kesana aja yuk, aku mau naik bianglala" Ucap Tari semangat

"Kamu emang nggak takut jatuh sayang naik bianglala?" Tanya Saputra

"Nggak dong, aku kan cewek pemberani" Ucap Tari sombong

"Udah aku siap - siap dulu ya sayang. Kamu tunggu bentar" Ucap

Tari berbegas menuju kamarnya dan mengambil Tas dan juga jaketnya. Sebelum keluar dia tak lupa berkaca terlebih dahulu.

"Cantik kayak gini, wajar aja kak Indah terpesona dengan gue" Ucapnya terkekeh kemudian segera menghampiri Saputra.

"Udah siap sayang ?" Tanya Saputra

"Udah dong" Ucap Tari semangat.

"Ayo kita pamit dulu sama Mama, sekalian ajak Abang kalo mau ikut" Ujar Saputra

"Udah Abang Varel mah nggak usah di ajak, yang ada nanti dia bikin rusuh aja nanti" Ucap Tari kemudian menghampiri Mamanya

"Tante, Putra izin ajak Tari ke pasar malam dulu ya" Ucap Saputra

"Ehh, yang mau malam mingguan. Pulangnya jangan malam - malam ya" Ucap Mama Tari

"Siap Ma, kita nggak pulang malam" Ucap Tari

"Kalian mau pergi kemana?" ucap Papa Tari yang tampak baru pulang kerja

"Kita mau pergi kepasar malam Pah" Ucap Tari

"Kita pergi dulu ya Om. Takut kemalaman" Pamit Saputra

"Hati - hati ya sayang" Ucap Papa dan Mamanya Tari

Pesona Kakak AngkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang