Hari ini merupakan hari yang spesial untuk Salsa. Dimana ia akan menjadi salah satu panitia dalam acara "Gala Seni Rumah Disabilitas". Yaa ini merupakan hari pertunjukkan bakat yang rutin diadakan di rumah Disabilitas setiap tahunnya. Sejak memutuskan untuk menjadi salah satu relawan di rumah disabilitas, ia banyak mengetahui tentang bakat-bakat anak anak yang mungkin sering dianggap sebelah mata. Acara ini terbuka untuk umum, namun biasanya para donatur juga akan menghadirinya untuk melihat lihat bakat dan potensi yang dimiliki anak-anak disini.
Untuk pertama kalinya Salsa berkontribusi dalam persiapan dan juga turut melatih adik adik yang akan menampilkan bakat mereka, diantaranya ada yang membuat pameran lukisan, menari, bernyanyi, bermain alat musik dan ada juga yang membaca puisi. Acara ini digelar dan di inisiasi oleh ibu Esty yang tak lain adalah ibu dari Bumi, yang bahkan salsa sendiri belum pernah bertemu bahkan belum tahu jika rumah Disabilitas ini milik keluarga temannya. Entahlah apa sebutan yang tepat untuk Bumi, selain itu Salsa hanya mengenalnya saja dan tidak sedekat itu jadi belum tentu bisa disebut sebagai teman bukan?
Sejak pagi salsa sudah sibuk mempersiapkan diri karena ia akan berangkat ke Rumah disabilitas, kebetulan acara Gala diadakan pada hari Sabtu malam yang berarti tidak mengganggu perkuliahannya.
"Bunnn.. Dimana ya sepatu yang kemarin adek cuci kok nggak ada di rak sepatu?" teriak salsa ditengah kepanikannya karena buru-buru akan berangkat ke Rumah Disabilitas
"Kenapa teriak teriak si dek, coba di cari dulu, kalau nggak ada di rak sepatu mungkin ada di belakang deket jemuran kering" balas ibunya menasehati agar Salsa tidak berteriak lebih keras lagi
"Maaf bun salsa lupa, hehe"
"Makan dulu dek sebelum berangkat" Ucap ayahnya dari meja makan
"Nanti aja disana yah, adek buru-buru udah di tunggu temen salsa di depan" jawab salsa sambil menyalimi ayah dan ibunya yang sedang sarapan.
"Hati-hati dek"
"Oiya yah, bun, jangan lupa dateng ya nanti malem, aku nggak bawa mobil nanti pulangnya bareng ayah" tutur salsa sebelum pergi menginggalkan rumahnya.
Salsa di jemput oleh Rakha, salah satu temannya yang merupakan relawan di Rumah Disabilitas, kebetulan rumah keduanya juga berdekatan. Rakha lah yang sebelumnya menawarkan Salsa untuk menjadi relawan disana, karena mereka sudah mengenal sejak SMA, bahkan sudah seperti saudara bagi Salsa.
-Rumah Disabilitas
Sesampainya di Rumah Disabilitas ternyata sudah ramai oleh para pengurus rumah dan juga relawan yang memang sengaja datang pagi untuk membantu persiapan acara Gala Seni malam ini.
"Ka, Bantuin turunin barang dong, peka dikit napa" omel Salsa pada Rakha. Tampak salsa yang keberatan untuk menyusun dan menurunkan barang bawaannya dari bagasi mobil.
"Yee kirain bisa, kan lu strong sal, buktinya udah hampir 20 tahun jomblo, artinya lu kuat haha" kelakar Rakha menertawakan nasib Salsa
"Mentang-mentang lo lagi deketin sahabat gue dah merasa punya pacar aja lo padahal belum jadian" sindir Salsa
"Kan proses Sal, ntar malem rencana gua mau nembak Asa" Ya Rakha sudah menyukai Asa sahabat Salsa sejak 1 tahun pertemuan mereka ketika sedang main bersama ke rumah Salsa.
"Semoga temen gue sadar dan mikir dua kali buat nerima cowok kaya elo" umpat Salsa
"Jangan gitu dong doa nya jelek amat, ntar kalau jadian gue traktir 1 minggu deh mie ayam favorit lo" mohon Rakha sambil memelas
"Yaa oke deal" Sahut salsa antusias, karena mie ayam merupakan one of the best food yang ada di hidup salsa
"Murah amat buk di sogok mie ayam langsung oke aja lu" ejek Rakha menertawakan kepolosan Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...