Kejutan yang Bumi berikan untuk Salsa malam ini benar-benar membuatnya tak menyangka, Salsa merasa jika ia sangat beruntung memiliki suami seperti Bumi. Sampai-sampai terkadang Salsa bingung harus membalas dengan cara apa, agar perlakuannya juga bisa membuat Bumi bahagia, seperti dirinya yang selalu dihujani kebahagiaan oleh suaminya itu.
Setelah selesai acara, Bumi dan Salsa memutuskan untuk kembali ke hotel. Rasanya malam yang mereka lalui berlalu bergitu cepat karena Salsa maupun Bumi sangat menikmatinya. Di dalam mobil Salsa tidak melepaskan tangan Bumi, ia amat sangat berterima kasih pada suaminya itu sudah mengabulkan salah satu impiannya, yang bahkan dia tidak pernah berharap jika mimpi itu bisa terwujud. Namun itulah ajaib nya Bumi, ia tidak mudah di tebak, tidak banyak bicara namun perlakuannya begitu nyata dan selalu membuat Salsa bahagia.
"Mas makasih ya, pokoknya makasih banget, adek gatau bisa bales semua kebaikan mas atau ngga, tapi adek bakal usaha buat bahagiain mas" ucap Salsa masih belum puas menyampaikan rasa terimakasihnya pada Bumi.
"Adek bilang makasih terus dari tadi, sekali lagi dapat piring cantik lo, tapi kalau adek mau bahagiain mas, yaa mas terima dengan senang hati hehe" Bumi menanggapi istrinya yang sepertinya masih tak menyangka atas kejutannya malam ini.
"Adek tu cuma ngga enak aja mas, kaya nya mas selalu buat adek bahagia, mas juga pengertian, mas sabar ngadepin adek, mas sayang sama adek, mas juga selalu ngertiin perasaan adek. Adek sampai bertanya-tanya mas tu kurangnya apa sih? kaya nya kelebihan semua isinya deh " Salsa heran dengan suami nya yang sangat sempurna itu.
"Kekurangan mas banyak dek, mas suka lupa taro handuk, mas juga suka lupa waktu kalau lagi kerja, kadang mas kurang perduli sama sekitar, mas juga ngga banyak bergaul, dan mas juga masih sering buat adek kesel. Pokoknya mas masih banyak kurangnya, untungnya ada adek yang selalu melengkapi kekurangan mas" Bumi mengusap punggung tangan Salsa dengan lembut.
"Tapi mas, adek masih banyak kurangnya di banding mas, apa mas gapapa dengan itu ? Banyak yang bilang kalau mas lebih pantes dapatin yang lebih segalanya dari adek, tapi mas tetep milih adek" Salsa menggantungkan kalimatnya, ia mulai merasa jika Bumi terlalu sempurna untuknya.
"Adek dengerin mas ya, mas ngga pernah menganggap diri mas sebaik itu, dan mas ngga suka kalau adek merendahkan diri sendiri gitu. Mas memilih adek selain memang sudah jodoh dari Allah tapi mas ngga pernah ragu sama adek, menurut mas adek sudah lebih dari cukup buat mas, dengan kelebihan dan kekurangan adek, mas siap membina dan membangun rumah tangga yang baik, walaupun kita berdua memang masih harus belajar banyak, karena menikah itu bukan cuma menyatukan dua orang atau dua keluarga dek, tapi ini adalah ibadah terlama dan terpanjang dalam hidup. Dan sama adek mas siap menjalankannya dengan bahagia, jadi adek ngga perlu merasa berkecil hati, karena buat mas adek yang terbaik diantara semuanya" Bumi menjelaskan panjang lebar apa yang menjadi pertanyaan di pikiran Salsa.
"Mas..."
"Ya sayang"
"Boleh peluk ?"
Bumi tersenyum lalu merentangkan tangannya siap menyambut pelukan hangat dari istrinya dan mengusap lembut kepala Salsa yang berbalut hijab itu.
"Mas..."
"Hmm"
"Malam ini kita boleh ngga tidur sampai pagi" Ucap Salsa menahan malu
"Siap tuan putri, saya akan memberikan yang terbaik!" Ucap Bumi di telinga Salsa yang membuat pipinya langsung memerah seperti tomat.
Pov Salsa : Love u mas 🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...