Usia kehamilan Salsa memasuki tiga bulan, ia sudah mulai merasakan gangguan mual muntah yang biasa dirasakan oleh ibu hamil. Namun Salsa tidak mengeluh, ia menghadapinya dengan kuat, seperti janjinya ketika awal kehamilan, ia akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi seorang ibu, dan Salsa menganggap ini adalah salah satu prosesnya.
Seperti pagi ini Bumi sudah disambut suara istrinya yang sedang mual-mual di kamar mandi. Sejujurnya Bumi tidak tega melihat istrinya yang mual terus menerus tanpa bisa mengeluarkan isi perutnya. Pasti hanya sakit yang Salsa rasakan saat ini, Jika bisa Bumi mau menggantikannya melalui proses ini agar istrinya tidak tersiksa.
Bumi menuju kamar mandi bermaksud melihat kondisi istrinya yang sejak tadi mengalami morning sickness itu.
"Sayanggg.. Perutnya sakit banget ya, mau mas olesin minyak angin ngga ?" Bumi berusaha untuk membantu Salsa
Salsa hanya tersenyum, ia tidak menanggapi suaminya itu karena lagi-lagi perutnya tidak bisa diajak kompromi.
"Hoeekkk.. Hoeekk.."
Bumi yang tak tega melihat istrinya itu meneteskan air matanya tapi ia berusaha agar tidak ketahuan oleh Salsa.
"Sayang sakit banget yaa.. Apa mau ke rumah sakit ?" Bumi menawarkan untuk membawa Salsa ke rumah Sakit
"Mas adek gapapa kok, ga perlu ke rumah sakit, apalagi diolesin minyak angin, kan adek ngga masuk angin hehe" Salsa memegang tangan suaminya mencoba meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.
"Tapi adek mual-mual terus, sampe udah ngga ada yang dikeluarin lagi"
"Adek gapapa mas, jangan khawatir ya, nanti mas liat adek kaya gini setiap hari lo, masa mas mau sedih setiap hari. Anggep aja ini adalah perjuangan adek menjadi seorang ibu" Ucap Salsa membelai rambut suaminya
"Tiap hari ???" Kaget Bumi
"Hmmm"
"Dek maafin mas ya, mas ngga tau kalau hamil itu sesakit ini, maaf ya mas terlalu seneng kita akan punya anak tanpa tau sakit yang bakal adek alami" Ucap Bumi menyesal
"Mas jangan bilang gitu nanti kedengeran adek bayi kalau Baba nya sedih terus, Adek baik-baik ajaa percaya sama adek, adek kuat asal ada mas di samping adek" Ujar Salsa sambil menghapus air mata yang menetes di pipi suaminya
Bumi mengangguk paham ia tidak mau membuat anak nya sedih.
Salsa menyadari semenjak ia hamil Bumi menjadi tampak sering menangis, entahlah mungkin ini yang di namakan bawaan bayi. Eh bukannya bawaan bayi di rasakan ibu hamil, kenapa ini jadi ayahnya ?
Pov Salsa : Dibuatin Suami, katanya biar ngga mual. Love banget 🩵
Pict by : pinterest
---
Salsa mendapat kabar dari dosen pembimbingnya bahwa besok ia bisa melakukan sidang akhirnya. Entah apa yang terjadi semenjak Salsa hamil, Pak Mamat dosen killer yang sering menyusahkan Salsa tiba-tiba menjadi baik setelah megetahui kehamilannya. Pak Mamat menjadi ramah pada Salsa, tidak memberikan revisi yang berlebih bahkan menyuruh Salsa untuk segera melakukan sidangnya. Ahh mungkin ini yang namanya rejeki anak, belum lahir ia sudah membantu ibunya lepas dari dosen yang menyebalkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...