Tiba hari dimana Bumi akan melaksanakan wisudanya. Sejak pagi Salsa sudah sibuk dengan outfit yang akan dikenakannya hari ini, tentu saja ia ingin tampil terbaik di hari bahagia Bumi. Untuk itulah sejak semalam Via diminta menginap dirumahnya guna membantu Salsa menyiapkan hari ini. Jujur saja, Salsa adalah tipe perempuan yang sangat jarang sekali make up, biasanya ia hanya menggunakan riasan tipis saja untuk sehari-hari, menurutnya style make up yang mencolok sangat tidak cocok untuknya.
Berbeda dengan hari-hari biasanya, Salsa sengaja ingin tampil berbeda agar terlihat cukup baik ketika nanti bertemu dengan Bumi dan keluarganya. Salsa mengenakan gaun yang nampak sederhana namun terkesan sangat elegan ketika dipakainya. Dengan bantuan Via yang memang jago make up kini Salsa sudah cantik dan siap membius siapa saja yang melihatnya.
"Gilaaa siapa ini, cantik amat neng" celetuk Bia yang baru saja datang ke rumah Salsa.
"Kalau ini mah bukan cuma Bumi yang klepek-klepek, tukang parkir kampus aja nggak ngedip pasti" timpal Asa dengan tawa nya.
"Ya kali ngapain juga tukang parkir liatin gue"
"Namanya terpesona ege" Asa memperjelas ucapannya.
"Siapa dulu dong, MUA nya, gue gituu lohh" puji Via atas hasil tangannya yang membuat Salsa terlihat cantik hari ini.
"Masya Allah anak Bunda, cantik banget pangling bunda, Via jago juga yaa make up nya" ucap Bunda Salsa kagum.
"Kalau kaya gini udah bukan jagoan ayah lagi, tapi bidadari ayah, soalnya ini lebih kalem, biasanya macho" kini Ayah Salsa ikut mengomentari putrinya itu.
"Ih ayah, bunda udah deh, adek malu tahu. Apa adek ganti aja ya ?"
"Jangan ..." Ucap semua orang kompak
"Jangan dong itu udah cantik itu, mending kita berangkat aja yuk biar nanti nggak telat" ajak bunda Salsa menengahi.
pict by : pinterest
Salsa, kedua orang tuanya dan juga ketiga sahabatnya berangkat menuju ke restoran yang sudah di pesannya. Sekarang waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Salsa dan Bumi memang sudah janjian akan bertemu di tempat yang sudah Salsa pesan sebelumnya. Salsa sengaja menunggu di restoran dan tidak menyusul Bumi di kampus, supaya lebih mudah bagi Bumi dan keluarganya berkumpul dan menunggu acara wisudanya selesai.
Hari ini cukup spesial bagi Bumi dan Salsa, karena Bumi mengundang semua keluarga besarnya untuk datang khusus ke acara wisudanya sekaligus memperkenalkan Salsa kepada keluarganya. Sebenarnya Salsa cukup nervous mengingat jika Bumi merupakan keluarga berada, ia membayangkan bagaimana respon keluarga besar Bumi terhadapnya. Salsa takut jika stigma perempuan lebih susah diterima di keluarga laki-laki, mungkin juga akan terjadi padanya. Namun berkali-kali Bumi meyakinkan Salsa bahwa keluarganya pasti menyukai Salsa seperti Bumi menyukainya.
Bumi baru saja menghubungi Salsa jika ia sudah selesai dan segera on the way ke resto bersama dengan keluarga besarnya. Salsa menarik nafasnya kasar dan terlihat tampak khawatir itu. Namun ada satu tangan yang menggenggam tangannya memberikan kekuatan, dan genggaman itu berasal dari ayahnya yang sejak tadi memperhatikan putrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...