49. Surprise

339 46 0
                                    

Hari-hari Salsa dan Bumi kini lebih berwarna dari sebelumnya, dulu mereka berbagi kebahagiaan hanya berdua, namun sekarang bertambah satu lagi sumber kebahagiaan mereka. Kehadiran Quin yang sedang lucu-lucunya itu membawa banyak warna baru dalam rumah tangga Salsa dan Bumi.

Seperti pagi ini, mereka sudah dihebohkan dengan Quin yang tiba-tiba menghilang, ketika sedang bermain di ruang keluarga. Salsa mengingat jelas ia baru sebentar meninggalkannya untuk mengambil barang yang ada di kamarnya, namun ketika kembali, Quin sudah tidak ada di tempatnya.

Setelah lama mencari dan mengerahkan semua karyawan di showroom Bumi, ternyata bayi mungil itu ditemukan bersembunyi di balik tirai jendela. Entah bagaimana bayi berumur 3 bulan itu bisa berpindah tempat bahkan membuat orang tuanya panik mencarinya.

Kerandoman Quin sepertinya menurun dari Bumi, ia suka melakukan hal-hal yang sangat tidak terduga. Masih ingat dengan Bumi yang cosplay hamil semangka, hingga ngidam membeli segunung boneka. Ya, tak heran jika tingkah Quin pun mulai mengikuti Babanya itu.

"Anak cantik jangan gitu lagi ya, Bubu tadi sampai nangis lo kirain adek hilang atau diculik" Bumi menggendong putri kecilnya yang tampak tak merasa bersalah itu justru tersenyum melihat muka Bumi.

Benar, Salsa memang sempat menangis tadi. Tampaknya Salsa sangat khawatir jika putrinya menghilang. Ia sudah mencari ke semua sudut ruangan, bahkan memanggil-manggil nama Quin, namun tetap tidak ada jawaban dari bayi kecil itu. Setelah pencarian cukup lama, akhirnya Bumi mengingat dan mengecek cctv yang terpasang dirumahnya, dan pada akhirnya menemukan Quin yang berguling perlahan hingga sampai ke ujung tirai di bawah jendela rumahnya.

"Bubu takut, kalau bubu ga bisa jadi ibu yang baik buat Quin, makanya bubu nangis, adek janji jangan hilang kaya tadi ya" Salsa membelai lembut pipi Quin, seakan peka dengan kondisi ibunya, Quin pun mengangkat tangannya untuk meminta Salsa menggendongnya.

Bumi tersenyum menyaksikan interaksi kedua wanita cantik kesayangannya itu. Potret Salsa dan Quin tampak seperti saudara kembar beda usia. Paras Quin memang sangat mirip dengan Salsa, Bumi hanya mendapatkan kemiripan di bagian hidungnya saja.

"Quin sayang coba deh liat baba, kenapa coba ketawa-ketawa ga jelas gitu liatin kita" Salsa nampak bermonolog dengan anaknya

"Kalian berdua lucu, cantik, gemes deh. Boleh Baba cubit ?" Bumi mendekat siap untuk mencubit keduanya

Sontak saja Salsa berlari untuk menghindari cubitan maut dan menyelamatkan Quin dari kejahilan suaminya itu. Terjadilah aksi kejar-kejaran antar mereka bertiga dengan Quin dalam gendongan Salsa yang tampak ikut tertawa atas tingkah orang tuanya

"Kalian curang, dua lawan satu. Awas ya nanti Baba cari pasukan"

"Cari pasukan dimana mas ?" Tanya Salsa bingung

"Ya itu anak tetangga bisa" Jawab Bumi asal

"Lah mana mau anak tetangga sama mas, orang mas aja ngga pernah main sama anak tetangga" Benar, Bumi memang jarang berinteraksi dengan anak tetangga, bukan tidak mau ia hanya tidak tau caranya bermain dengan anak kecil. Beberapa kali ia mencoba melucu dengan wajah dinginnya itu, justru malah membuat anak-anak menangis dibuatnya. Untungnya berbeda dengan Quin, mungkin karena mereka memiliki ikatan dan adanya hubungan darah, maka tak susah untuk membuat Quin tertawa karena tingkah absurd Bumi, atau mungkin saja anaknya itu hanya bersikap sopan pada orangtuanya, hehe.

"Atau kita tambah satu aja dek anak cowok biar bisa jadi temen aku" Bumi menaik turunkan alisnya jahil, Sebenarnya ia hanya bercanda, Bumi suka dengan ekspresi yang dikeluarkan Salsa ketika ia sedang menggodanya.

"Maaassssssss...." Teriak Salsa tampak nyaring, selanjutnya di hadiahkan pukulan tepat di lengan Bumi

"Anak kita baru umur 3 bulan ya mas, gaada nambah-nambah sekarang, aja aku masih inget gimana rasanya ngelahirin Quin, mas mau gantiin aku ngelahirin ?" Omelan Salsa yang tampak terlihat lucu di mata Bumi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENJANA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang