Acara hari ini ditutup dengan pelemparan bunga untuk para remaja yang belum menikah. Prosesi ini adalah simbol jika mereka yang mendapatkan lemparan bunga dari pengantin dipercayai akan menyusul untuk segera menikah. Semua bujang dan gadis berkumpul untuk mendapatkan lemparan bunga dari kedua mempelai.
Namun Salsa menyadari sesuatu, sejak tadi ia tidak melihat Senja adik iparnya. Kemana dia ? setelah acara akad dan sungkeman ia belum melihatnya lagi. Salsa lalu bertanya pada suaminya.
"Mas, Senja kemana ya ? kok dari tadi nggak keliatan?"
"Mas juga nggak tau dek, coba mas telpon dulu"
Setelah beberapa saat Bumi menelpon adiknya itu, adiknya muncul mendekat ke arah Bumi dan kakak iparnya itu. Salsa menyadari bahwa adik iparnya itu habis menangis, terlihat dari matanya yang sembab. Salsa lalu menuntun Senja untuk duduk di sebelahnya.
"Senja kenapa? kak Salsa ada salah ya, kaya nya kamu kurang happu hari ini?" Tanya Salsa dengan lembut
"Nggak kak, ka Sal ngga ada salah sama aku, aku nangis karena bahagia kak, akhirnya kabum sama kaSal menikah" Jawab Senja, namun Salsa tahu ada yang dipendam dari raut wajah adik iparnya itu
"Oke, tapi kalau kakak minta Senja jujur sama KaSal tentang perasaan kamu, kamu mau cerita ? Kakak nggak mau adik kakak malah sedih di hari bahagia kakak" Salsa masih mencoba mencari tau apa yang di rasakan Senja
Bumi belum mencoba membuka suaranya, ia hanya menyaksikan kedua perempuan nya itu.
"Maaf ya kak, sebenernya aku bahagia buat kakak dan kabum, tapi aku juga sedih kak, setelah ini aku bakal sendirian. Tapi aku nggak boleh egois kan kak? Kabum juga harus bahagia" Akhirnya pertahanan Senja runtuh ia menangis.
Memang sejak tadi mereka masih sibuk dengan acara hingga tidak menyadari bahwa Senja merasa ditinggalkan.
"No, no Sayang.. Kamu ngga perlu minta maaf, kakak dan kabum yang harusnya minta maaf karena nggak merhatiin kamu dari tadi. Kakak minta maaf ya seharusnya kakak dari awal minta restu juga ke kamu. Kamu kan adik satu-satunya Bumi, tapi kakak terlalu sibuk sayang, maafin kakak ya. Dan satu lagi, kakak ngga akan pernah ambil kasih sayang kabum untuk kamu, selamanya kamu tetep akan jadi adik terbaik dan tersayangnya kabum, dan itu ngga akan berubah walaupun kakak kamu udah jadi suami kakak. Justru kakak bersyukur sekarang jadi punya adek dan juga temen baru. Kamu nggak perlu khawatir kesepian setelah ini, kamu boleh kok kapan aja main ke rumah kita atau nanti kakak janji akan sering ngunjungin kamu di Jakarta. Atau nanti kalau kamu mau kamu boleh kuliah di Jogja tinggal sama kakak lohh.. Jangan sedih ya cantik, kakak Sayang sama Senja" Salsa mengusap air mata adik iparnya dan memeluknya tulus.
"Kakakkkk, kok kakak baik banget si kak, aku jadi sedih huhuhu. Harusnya aku seneng punya kakak kaya kaSal, tapi aku malah sempet baper tadi, maaf ya kak, aku janji akan jadi adik yang baik buat kakak. Mulai sekarang kakak panutan aku setelah mama!"
"Hahaha siap, lucu banget si adek kakak ini" Salsa mencubit pipi adik iparnya itu gemas
Bumi lalu meraih tangan Salsa dan Senja secara bersamaan menggenggam kedua tangan milih istri dan juga adiknya itu.
"Makasih ya kalian berdua udah hadir di hidup aku, aku ngga tau kalau bukan kalian mungkin aku ngga akan sebahagia ini. Senja maafin kakak ya, makasih udah selalu sayang sama kakak selama ini dan juga makasih udah terima kak Salsa jadi kakak kamu, kakak beruntung banget punya adik seperti kamu, walaupun sering bawel tapi gapapa kakak tetep sayang. Dan kamu sayang, makasih udah sayang sama adik aku seperti adik kamu sendiri ya, makasih juga udah sabar dan juga terima kami berdua di hidup kamu" Bumi mengucapkan rasa terimakasihnya kepada kedua wanita kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...