Malam ini merupakan malam terakhir Salsa menjadi seorang gadis, sebelum besok statusnya berubah menjadi seorang istri di hari pernikahannya dengan Bumi. Salsa sudah merasakan gejolak aneh di perutnya sejak tadi yaitu tanda kegugupan muncul dalam dirinya, bagaimana tidak, moment besok adalah yang paling ditunggu Salsa dalam hidupnya. Sebelumnya Salsa bahkan tidak pernah terfikirkan di umurnya yang sekarang ia akan menikah dengan laki-laki pilihannya.
Sejak tujuh hari yang lalu juga ia belum bertemu dengan Bumi karena masa pingitan yang di jalaninya. Bahkan mereka hanya bertukar kabar via pesan saja, Bunda Salsa sudah mewanti-wanti agar Salsa dan Bumi tidak bertatap muka, walaupun melalui video call sekalipun. Jujur sama seperti Bumi, Salsa juga merasa rindu karena sudah lama tidak bertemu dengannya. Namun Salsa harus bersabar, toh juga besok ia akan bertemu dengan Bumi, bahkan setelah itu setiap hari mereka akan bersama setelah menikah.
Membayangkan ia menikah dengan Bumi besok sudah membuat perut Salsa semakin mules, berkali-kali ia menarik nafasnya menetralkan degup jantungnya. Ia juga bertanya-tanya apakah Bumi merasakan hal yang sama, lalu apakah Bumi sudah siap dengan hafalan akad nikahnya besok, bagaimana rangkaian acara besok berjalan dan semua pertanyaan perihal acara besok terus berputar memenuhi kepala Salsa.
Para sahabat Salsa mengerti tentang kekhawatirannya itu, mereka merencanakan pesta kecil di kamar Salsa untuk merayakan pelepasan masa lajang sahabat mereka itu. Lalu Via, Bia dan Asa membawa perlengkapan untuk acara bride to be malam ini. Mereka juga berencana akan mendandani Salsa menjadi pengantin ala-ala sebelum besok menjadi pengantin sungguhan.
Duuarr..
suara ledakan dari balon yang di bawa Asa memecah keheningan di kamar Salsa yang sebelumnya sunyi itu.
"Happy to be bride Salsa" Ucap Asa, Bia, dan Via kompak ketika membuka pintu kamar Salsa.
Salsa merasa terharu dengan kedatangan para sahabatnya itu.
"Aaaaa.. thank you ya guys, gue kira kalian nggak jadi dateng, padahal katanya mau nginep sini nemenin gue" Salsa membalas pelukan temannya satu-persatu dengan haru
"Pasti dong kita dateng, masa nggak mau nemenin sahabat kita ini yang udah mau melepasa masa gadisnya" Asa lalu memasangkan mahkota di kepala Salsa
"Sini gue make upin dulu biar tambah cantik, supaya mas Bumi pangling" ucap Via membawa Salsa ke depan meja riasnya
"Cie besok udah jadi istri mas Bumi, gimana rasanya Sal ?" tanya Bia
"Deg-deg an banget gue udah mules dari sore tadi, emang gini kali ya orang kalau mau nikah?" tukas Salsa sembari mengontrol debaran jantungnya
"Apa sih yang di takutkan seorang yang mau menikah sama cowo paling ganteng di kampus dan juga cowo idaman para wanita, spil amalannya dong kakak, hehe" ledek Via mencoba mengurangi ketakutan sahabatnya itu
"Tau tu Salsa curang bener, gue yang naksir eh dia yang dapet" Goda Bia mengingat awal pertemuan mereka dengan Bumi, pasalnya Salsa yang paling tidak tertarik dengan Bumi, justru kini malah akan menikah dengannya
"Iya dulu anti banget tu kayaknya, eh sekarang senjata makan tuan ngga sih, malah akhirnya jodoh, ketawa dulu gue, hahaha" kelakar Asa menertawakan jalan hidup Salsa
"Iya kok bisa gue sama Bumi ya ? gue juga masih sering nggak nyangka, tapi ya rejeki gue nggak sih dapat cowok tampan dan juga idaman semua wanita, mohon maaf sepertiga malam gue ampuh juga kayaknya" sombong Salsa kepada teman-temannya dan dibalas oleh tawa mereka bersama.
"Taraaaa.. udah jadi" ucap Via menyelesaikan make upnya
"Viaaaa....... Gila lo yah, jelek amat gue, ini mah Bumi bakal ilfeel sama gue" teriak Salsa melihat wajahnya yang lebih mirip badut daripada pengantin
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...