23. Kebahagiaan Renjana

853 48 4
                                    

Salsa mengajak Bumi menuju ke salah satu tempat yang biasanya ramai di datangi oleh para anak-anak, remaja dan juga keluarga yang ingin bermain bersama, tepatnya Salsa mengajak Bumi ke Pasar Malam. Namun karena masih sore jadi masih banyak stand-stand yang belum buka, Salasa menggandeng tangan Bumi mengajaknya berkeliling.

"Kenapa kita kesini ?" tanya Bumi

"Dulu waktu kecil, kalau aku sedih, Ayah sering ajak aku kesini, terus beliin aku permen gula" jelas Salsa antusias

"Jadi kamu mau beliin aku permen gula juga ?"

"Yaa, tepat sekali" Salsa mengangkat jempol nya

"Tapi aku bukan anak-anak sayang"

"Kata siapa, bukan ? Buktinya tadi nangis ? makanya aku bawa kesini biar kamu ngga sedih lagi, hehe " Salsa bermaksud mengejak calon suaminya itu.

"Itu tadi beneran sedih tau" Bumi memasang muka melasnya

"Iya aku tahu kok, becanda kali, serius amat, nanti cepe tua. Kan kita mau menua bersama, masa kamu tua duluan, itu namanya curang"  goda Salsa

Bumi gemas dengan perlakuan Salsa, ia tahu bahwa saat ini Salsa sedang berusaha untuk menghiburnya.

"Kamu lebih curang, masa aku udah tua tapi kamu masih muda dan cantik, nanti banyak yang mau gimana ?" Jawab Bumi mengikuti permainan Salsa

Pipi Salsa merah merekah sempurna mendengar Bumi memujinya cantik, sungguh Salsa tidak bisa menahan kesaltingannya. Ia lalu berlari meninggalkan Bumi menuju tempat penjualan aksesoris lucu.

Salsa ingin mengerjai Bumi, ia membeli dua pasang bando lucu untuk mereka gunakan. Ia yakin Bumi yang cool dan juga macho itu akan malu jika menggunakan barang yang gemas dan lucu itu.

"Diem, nunduk dikit" perintah Salsa

Bumi menurut saja, ia mencondongkan tubuhnya kedepan ke arah Salsa

"Nahh Bagus lucu banget" tawa Salsa lebar

"Ini apa ?" tanya Bumi bermaksud mengambil bando yang ada di kepalanya sebelum Salsa berhasil mencegahnya.

"Ih jangan di lepas, ini hadiah dari aku, kan aku belum pernah beliin kamu hadiah, selama ini aku terus yang dikasih hadiah" ucap Salsa memelas agar Bumi mau tetap memakainya

"Tapi malu masa cowok pakai beginian" ucap Bumi menahan malu karena orang-orang mulai melihat dirinya dengan tatapan mengejek

"Ganteng kok, pacar aku paling ganteng sedunia pokonya" ucap Salsa puas, lalu ia memotret muka Bumi yang sangat lucu menurutnya.

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan bahagia, Salsa sangat bersyukur bisa melihat Bumi tersenyum. Ia menyadari betapa beratnya selama ini yang dialami Bumi, bertahun-tahun ia merasa bersalah atas kematian sahabatnya. Salsa juga berjanji akan selalu mempertahankan senyum Bumi itu. Karena jujur saja, Salsa tidak sanggup melihat Bumi menangis seperti tadi, hatinya ikut sesak dan juga sakit. Ternyata Salsa baru mengerti, senyum Bumi adalah salah satu kebahagiaan baginya.

Salsa on Instagram post

Salsa on Instagram post

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@buminarendra🩵

------------

Hari-hari mereka selanjutnya cukup sibuk karena diisi oleh persiapan pernikahan mereka, seperti survey gedung, mencari katering, pemesanan souvenir, fiiting keluarga, bridesmide dan groomsmen. Disisi lain juga Salsa masih dengan kesibukan kuliahnya dan Bumi dengan bisnis barunya.

Tak terasa pernikahan mereka tinggal satu Bulan lagi. Dan minggu depan adalah hari wisuda Bumi. Ya Bumi sudah menyelesaikan studi sesuai janjinya. Maka kini Salsa menjadi orang yang paling sibuk mempersiapkan kelulusan calon suaminya itu.

"Viaa... yang mana gue bingung?" tanya Salsa yang tengah sibuk memilih kado untuk wisuda Bumi. Ia kini berada di toko bermerk Dior bersama dengan Via, Bia dan Asa.

"Yang item itu bagus, Bumi kan nggak suka warna-warna aneh Sal" ucap Via

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang item itu bagus, Bumi kan nggak suka warna-warna aneh Sal" ucap Via

"Iya si, tapi yang abu-abu juga bagus"

"Beli dua-duanya aja Sal, biar dia biasa ganti-ganti" celetuk Bia enteng

"Lo gila, harganya aja 23 jeti, kalau 2 berarti hampir 50 jeti ege" Asa menoyor Bia yang asal bicara itu

"Lah dia mah kaya, nggak kaya kita" ucap via setuju dengan Bia

"Bener juga si, yaudah Sal gapapa kalau mau dua, hehe" ringis Asa yang menyadari jika harga bukan masalah bagi Salsa.

"Lo semua bener-bener nggak ngasih solusi ya ke gue, nyesel banget ajak lo semua"

Mereka bertiga hanya nyengir dan mengeluarkan dua jari andalannya.

Salsa sudah selesai membayar kado yang akhirnya ia pilih sendiri menggunakan instingnya, karena ia sadar tidak ada yang bisa diharapkan dari para sahabatnya itu. Salsa juga beralih membeli beberapa perlengkapan yang akan ia gunakan untuk menghadiri acara wisuda Bumi besok.

Salsa sudah berencana akan datang bersama orang tuanya besok, jadi Bumi tidak perlu menjempunya. Karena Bumi juga akan datang dengan adik dan juga orang tuanya, maka akan tidak efektif jika Bumi harus menjemputnya. Bumi mengikuti saja apa yang diminta oleh Salsa.

Sejujurnya Salsa sudah menyiapkan beberapa kejutan untuk Bumi besok. Ia juga sudah membooking rumah makan untuk merayakan kelulusan Bumi. Salsa merasa ingin membalas semua hal yang pernah Bumi lakukan untuknya, dan ini saat yang tepat untuk Salsa memberikan yang terbaik di hari special Bumi.

Salsa berharap kejutannya nanti bisa membuat Bumi tersenyum bahagia. Karena hanya itu yang Salsa butuhkan.


***

Ditunggu part selanjutnya yaa ♡♡♡
Siap-siap dengan kebucinan calon pengantin Renjana Bumi yaa 🫶🏻

RENJANA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang