44. Calon Pemain Bola

695 60 1
                                    

Usia kehamilan Salsa sudah memasuki 6 bulan, perut nya pun sudah mulai membesar. Salsa kini sudah mulai kesulitan melakukan aktivitas hariannya, seperti ketika berdiri terlalu lama, atau ia akan mudah lelah walaupun hanya melakukan aktivitas ringan sekalipun. Baju-baju Salsa juga sudah banyak yang tidak muat karena berat badannya yang semakin bertambah.

Selain itu mood Salsa menjadi sering berubah-ubah, Salsa juga mulai mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu, overthinkingnya menjadi lebih banyak. Seperti hari ini ia menangis hanya karena dirinya merasa gendut saat bercermin, ia takut jika Bumi tidak menyukainya lagi karena badannya yang terlihat gendut seperti boneka mampang. Bumi yang menghadapi perubahan pada Salsa itu mulai kehabisan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan random istrinya.

Kadangkala Salsa juga kerap menangis karena hal-hal kecil, seperti ketika ia tidak menghabiskan makanannya, ia akan menangis tersedu-sedu mengingat perjuangan petani yang sudah menanam, hingga merawat padi sampai bisa berubah menjadi sebutir beras. Atau ia akan tertawa terbahak-bahak hanya karena melihat story Fadil Jaidi yang sedang berjualan daster ibu-ibu di instagramnya. Sungguh Bumi dibuat geleng-geleng atas perubahan mood istrinya itu.

Namun Bumi tidak pernah protes atau memarahi Salsa. Karena apa yang dilakukan Salsa tidak sebanding dengan perjuangannya selama hamil. Bumi menyaksikan bagaimana tersiksanya Salsa, bahkan untuk duduk atau tidur nyaman saja ia tidak bisa. Salsa kerap kali susah tidur, seperti malam ini Bumi yang melihat istrinya tidak kunjung menemukan posisi nyaman itu merasa kasihan, namun tak ada yang bisa bumi lakukan kecuali menemaninya dan membantu apapun yang dibutuhkan oleh Salsa.

"Sayang ngga nyaman ya tidurnya ? dari tadi gelisah kayanya" Tanya Bumi sambil duduk di samping istrinya yang sedang mencari posisi nyaman untuk tidur

"Maaf mas, adek ganggu ya, mas ngga bisa tidur jadinya" Ucap Salsa tak enak hati

"Ngga kok dek ngga ganggu, mas justru jahat kalau bisa tidur dalam kondisi adek lagi kaya gini, adek mau gimana biar mas bantu"

"Posisinya susah mas, adek ngga bisa miring"  keluh Salsa pada suaminya itu. Memang selama ini Salsa terbiasa tidur dalam keadaan miring, maka setelah hamil ia menjadi kesulitan tidur karena harus terlentang akibat adanya benjolan besar dalam perutnya itu

"Bentar dek coba di ganjel pakai bantal ya siapa tau adek lebih nyaman" Bumi berfikir cara itu mungkin bisa membantu istrinya

"Iya tolong mas pasangin bantal di punggung adek sama bawah perut adek yaa"

Bumi mengangguk paham dan melakukan sesuai intruksi Salsa. Untungnya cara yang ditawarkan Bumi itu membuahkan hasil, Salsa mulai nyaman dalam posisinya.

"Gimana Sayang enakan ngga ?"

"Iya mas better kaya gini, makasih ya mas. Maaf juga adek banyak maunya" Ucap Salsa tak enak

"Husst, jangan bilang gitu dek, Mas pasti akan lakukan apapun buat adek sama adek bayi kita" Bumi mengusap kepala Salsa

"Good night mas"

"Selamat tidur sayang-sayangnya Baba" Bumi mengelus perut istrinya dan mengecup kening Salsa dengan lembut.

Satu kebiasaan baru Bumi setelah Salsa hamil, ia akan mengelus punggung istrinya itu sebelum tidur, menyalurkan kehangatan untuk istri dan anaknya. Sangat nyaman bagi Salsa dan membuatnya lebih mudah tertidur pulas.

Untung saja, Bumi selalu punya cara untuk membuat Salsa merasa nyaman. Tanpa Salsa sadari Bumi sedang mencari-cari sesuatu lewat ponselnya. Bumi mencari bantal tidur untuk ibu hamil. Ia memasannya dengan pengiriman paling cepat supaya besok sudah bisa Salsa gunakan. Hanya itu yang bisa Bumi lakukan untuk meringankan beban istrinya.

RENJANA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang