Pagi ini setelah sarapan, Salsa dan Bumi akan mengantarkan orang tua Bumi ke bandara, dikarenakan Bunda dan ayah Salsa ternyata ada pekerjaan di pagi itu yang tidak bisa ditinggalkan. Bumi yang membawa mobil dan ayahnya di sampingnya, Salsa, Senja dan mama Bumi duduk di kursi belakang.
"Nak Salsa terima kasih ya sudah mau ikut liburan bareng keluarga Bumi dan udah mau nemenin Senja disini, soalnya kalau sama kakak nya berantem terus" ucap mama Bumi sambil merangkul Salsa dari tempat duduknya
"Iya sama-sama tante, Salsa juga seneng kok bisa ikut liburan sekalian refreshing dari kuliah tante" ucap senja sambil mengusap tangan tante Esty
"Kak Sal, kenapa di panggilnya Salsa, kan nama kakak Renjana ?" Tanya Senja kepo. Sebenarnya ada telinga lain yang juga ingin mendengar alasannya kenapa ia tidak mau di panggil nama depannya justru memilih nama tengahnya.
"Hmm kenapa ya, dulu waktu kecil memang di panggilnya Renjana, bahkan keluarga juga masih manggil Renjana sampai sekarang, cuma kayak namanya kurang familiar gitu jadi temen-temen malah pada manggil Salsa, yaudah sampai sekarang dehh" jelas Salsa diangguki oleh Senja
"Salsa katanya kuliah di jurusan Pendidikan Usia dini ya nak? berarti paham banget sama anak-anak dan bisa mengurus anak-anak ya ?" tanya papa bumi tiba-tiba
"Iya om Salsa emang dari dulu suka sama anak kecil"
"Kebetulan nanti bisa ajarin Bumi, kalau mau nanti Salsa bisa ngurus Rumah Disabilitas bareng sama Bumi?" tanyapapa Bumi menawarkan
"Pa.. Salsa kan sibuk kuliah pa, masa malah disuruh bantuin Bumi" cegah mama Bumi tak enak
"Iya pa, lagian Salsa pasti punya kesibukan lain juga" timpal Bumi
"Gapapa kok tante kalau bisa Salsa pasti bantu, Salsa juga suka kalau di Rumah Disabilitas bisa banyak belajar sambil kumpul sama anak-anak juga" jawab Salsa yakin
"Tapi kabum jangan gangguin kak Salsa ya, jangan deket-deket kak Salsa juga nanti kak Salsa nggak bisa dapet pacar kalau gitu" Ucap Senja mengingatkan
"Nak Salsa belum punya pacar? masa secantik ini belum punya pacar" goda mama Bumi
"Hehe Salsa belum pernah pacaran tante" jelas Salsa malu
"Sama dong kaya Bumi juge belum pernah pacaran, kalau dia si emang nggak laku kayaknya hehe" Tawa papa Bumi mengejek di susul tawa dari mama dan adik Bumi
"Paa .. Udah lah gausah di bahas lagi" Bumi merasa malu dan menyudahi obrolan ini
---
Setelah mengantarkan orang tua Bumi mereka berdua lalu pamit pulang dan langsung menuju kampus, karena ternyata jadwal kuliah pagi mereka di jam yang sama. Salsa hendak akan masuk ke mobil dan membuka pintu belakang lalu tangannya di tarik oleh Bumi.
"Gue bukan supir lo ya asal lo tahu" Tolak Bumi lalu membuka pintu depan samping kemudi
"Mau banget ya duduk sebelah cewek cantik kaya gue?" Salsa bergidik ngeri setelah mengatakannya, sepertinya ia sudah ketularan virus PD dari Bumi.
Bumi hanya menggeleng kecil melihat kelakuan Salsa.
Mereka lalu meninggalkan Bandara menuju kampus mereka yang berjarak sekitar 45 menit itu.
"Langsung ke kampus kan?" tanya Bumi memecah keheningan
"Iya soalnya nggak keburu deh kayaknya kalau ke rumah dulu ambil motor, nanti gue nebeng sampe depan gerbang kampus ya, pulang nya nanti gue bisa naik taksi aja"
"Nggak-nggak, lo pulangnya bareng gue aja, gue nggak enak sama orang tua lo, lo kan bareng gue berangkatnya tadi" cegah Bumi
"Yaelah kita pulang juga orang tua gue pasti belom di rumah, santai aja kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...