Pagi-pagi buta Salsa dikejutkan oleh suara berisik di dapur rumahnya, ia mengerjapkan matanya melihat jam weker di samping ranjang tidurnya masih menujukkan pukul 04.00 WIB yang tentu saja bahkan belum terdengar adzan subuh. Salsa menuruni tangga rumahnya dan berjalan menuju dapur, dilihatnya bunda Salsa sedang sibuk memasak dan seperti menyiapkan banyak masakan. Tentu saja Salsa pasti belum mengingat bahwa hari ini mereka akan mengadakan liburan dadakan bersama dua keluarga, keluarga Salsa dan keluarga Bumi.
Risma menyadari kedatangan putrinya "Dah bangun sayang? bantu bunda sini"
"Bun masih pagi loh adzan subuh aja belum, masak apa si bun kok banyak amat? ucap Salsa sambil mengumpulkan nyawanya.
"Loh kamu lupa sayang hari ini kan kita mau liburan, makanya ini bunda masak banyak buat bekal. Tante Esty katanya kangen sama masakan bunda" terang bu risma mengingatkan Salsa yang diangguki dengan pasrah oleh Salsa
"Emang kita mau liburan kemana bun ?" tanya Salsa sambil mengambil posisi memotong sayuran di dekat bundanya
"Kata ayah si mungkin kita sewa privat villa untuk malam ini, siangnya mungkin kita mau jalan keliling kota jogja karena tante Esty pingin nostalgia, kita nanti jalannya satu mobil ya kak karena kan cuma 7 orang jadi biar lebih enak ngobrolnya" tutur bunda Salsa menerangkan planning liburan mereka hari ini yang pasti akan menyenangkan bagi bunda nya.
Salsa menelan ludahnya getir saat memikirkan satu hari full akan bersama Bumi bahkan ia akan satu mobil bersama manusia es itu, sungguh tak pernah terbayangkan oleh Salsa.
"mampus gue" ucap Salsa dalam hati, ia hanya berharap semoga hari ini terlewati dengan aman, nyaman dan tentram tanpa gangguan dari Bumi.
Semua anggota keluarga Salsa sudah siap begitupun dengan keluarga Bumi mereka akan berangkat dari rumah Bumi bersama- sama. Mobil Alpard berkapasitas 7 orang itu melaju dengan Ayah Salsa duduk depan di depan kemudi, ayah sengaja tidak menyewa supir karena supaya lebih mudah dan bisa ngobrol dengan papa Bumi, ayahnya juga lebih paham dengan jalanan dan wisata Jogja. Formasi duduk di mobil yaitu ayah bersebelahan dengan papa Bumi, di belakang single seat diisi bunda dan juga mama Bumi, lalu di bagian belakang ada Salsa, Senja adik Bumi, dan Bumi.
Sungguh formasi yang sangat tepat, pikir Salsa pasrah.
Selama perjalananan untunglah Salsa tidak bosan karena ternyata ia sangat cocok dengan Senja adik Bumi yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA itu. Banyak kesamaan antara keduanya bahkan kesukaan mereka sama yaitu pecinta kucing dan anak-anak. Justru sepertinya Bumi lah yang bosan disini, terlihat sepanjang jalan ia hanya diam sambil makan snack dan menyimak saja semua obrolanku dan Senja.
"Kak Sal aku boleh minta wa kak Sal? hehe ya siapa tau Senja mau curhat gitu kak, soalnya nggak enak punya kakak cowok, nggak bisa diajak curhat apalagi main" adu Senja kepada Salsa mengenai kakaknya, yang hanya dibalas dengan gelengan oleh Bumi
"Boleh dong sini hp kamu aku masukin nomornya" balas salma sambil mengetikan nomor wa nya ke hp Senja
"Asikk makasih kak Sal, akhirnya aku ngerasain punya kakak cewek" happy Senja yang langsung memeluk Salsa
"Iya kakak juga seneng ketemu Senja soalnya kakak juga nggak punya adek" Balas Salsa memeluk Senja
Tanpa disadari sudut bibir Bumi terangkat sangat manis menyaksikan adiknya dekat dengan Salsa.
Mereka menuju ke privat villa yang sudah di siapkan oleh Bunda Salsa, tentu saja sudah siap semua sebab bu Risma merupakan orang yang sangat perfeksionis dan terencana, maka tak heran liburan singkat ini sangat terencana sekali.
"Ma aku boleh tidur sama kak Sal nggak ? tanya Senja ke mamanya
"Loh coba tanya sama kak Salsa nya dong mau nggak tidur sama kamu, takutnya kak Salsa nanti terganggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Teen FictionDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...