Now playing : Rumah- Salma Salsabil
Salsa terkulai lemas mendengar perkataan Via, hampir saja ia jatuh jika saja Bumi tidak menopang tubuhnya. Pikiran Salsa kacau, ia mencoba menepis kabar itu, bagaimana mungkin ayahnya kecelakaan, sedangkan pagi tadi mereka baru saja membicarakan banyak hal. Bayangan tentang obrolan mereka tadi pagi terputar jelas di ingatannya, Salsa ingat perkataan ayahnya yang berjanji akan selalu menemaninya.
"Lo bohong kan Vi ? Nggak mungkin ayah kecelakaan" Salsa menggoyangkan tubuh Via mencari kebenaran
"sorry to say for this, Lo bisa telpon bunda lo sekarang" Via menggenggam tangan Salsa menguatkan.
Salsa lalu mengambil ponsel nya dan menghubungi Bunda nya yang sedari tadi juga tampak berusaha menelpon nya tapi tidak terjawab.
---
-On Calling
Bunda : "Hallo dek.."
Suara Bunda Salsa tampak parau seperti habis menangis
Salsa : "ayah baik-baik aja kan bun ? ayah gapapa kan bun ? ini bunda lagi ngerjain aku ya ?"
Salsa membanjiri bundanya dengan banyak pertanyaan, ia tidak percaya sebelum mendengarnya sendiri.
Bunda : "Iya bener dek, Doain ayah ya dek, ini masih di periksa sama dokter, semoga ayah baik-baik aja ya"
Salsa : "Ayah pasti baik-baik aja bun, ayah udah janji sama adek mau temenin adek terus, ayah nggak mungkin bohong kan bun ?"
Salsa berusaha menahan tangisnya, mencoba kuat karena tak ingin menambah kesedihan bundanya
Bunda : Ayah pasti kuat, sini dek nanti ayah pasti nyariin kamu kalau udah sadar
Salsa : Adek kesana sekarang.
End Call-
---Setelah mematikan panggilan dengan Bundanya, Salsa tertunduk lemas dan menangis untuk mengeluarkan semua kesedihannya, ia tidak pernah membayangkan ayahnya mengalami kecelakaan. Asa, Bia dan Via bergantian memeluk dan membantu menenangkan sahabatnya itu. Mereka tidak banyak bersuara dan membiarkan Salsa larut dalam fikirannya, mereka mengerti bahwa saat ini Salsa hanya membutuhkan kekuatan dan dukungan dari para sahabatnya. Salsa menghabiskan air matanya disini, karena ketika di rumah sakit ia harus kuat agar bisa menjadi sandaran bagi Bunda nya.
Pict By : Pinterest
Salsa, Bumi dan teman-temannya menuju ke R.S Siloam tempat orang tua Salsa di rawat. Salsa berlari menuju kamar rawat ayahnya, karena tadi Bundanya mengabari jika ayahnya sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Kondisi ayah Salsa memang tadi sempat kritis, akibat benturan yang terjadi ketika kecelakaan, namun dokter berhasil menyelamatkan ayah Salsa tepat waktu. Saat ini mereka harus bersabar menunggu ayah Salsa sadar dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sudah 4 jam sejak Salsa datang ke rumah Sakit namun belum ada pergerakan dari ayahnya itu. Salsa mendekat kearah brankar yang terdapat ayahnya yang sedang terbaring lemah dengan mata yang masih tertutup. Ia lalu duduk dan menggenggam tangan ayahnya.
"Ayah, ini adek..
Ayah baik-baik aja kan ? adek tahu ayah kuat, buktinya ayah selama ini bisa ngadepin aku sama bunda yang cerewet, kalau laki-laki lain pasti nggak sanggup deh yah. Ayah ingat nggak, dulu aku selalu nangis setiap pulang sekolah, karena aku di ejek sama temen-temen dibilang anak manja, karena setiap hari selalu dianter ayah sampai depan pintu kelas. Tapi ayah selalu bilang kalau ada orang yang ngejek kita, kita nggak boleh bales ngejek, tapi ayah malah nyuruh aku kasih permen ke mereka. Abis itu mereka jadi baik sama aku, supaya bisa di kasih permen terus. Abis itu temen aku jadi banyak deh. Lucu ya yah, walaupun aku nggak pernah rasain gimana rasanya punya saudara, tapi aku selalu ngerasa cukup, punya ayah dan Bunda yang hebat di hidup aku. Jadi yah, ayo bangun dan temenin adek ngelewatin dunia yang berat ini. Soalnya kalau ngga ada ayah adek takut ngga bisa yah, karena senyum ayah itu kekuatan buat adek. Ayah udah janji tadi pagi mau nemenin adek terus sampai adek punya anak yah. Ayah sayang adek kan? berarti ayah pasti bangun."Salsa mengatakan kalimatnya dengan tersenyum bahkan tidak mengeluarkan air mata, namun jelas terlihat nada kesedihan disana, hal itu membuat semua orang yang menyaksikannya merasa sesak dan meneteskan air mata, Bunda Salsa sudah menangis sesenggukan sejak tadi di pelukan Via.
Bumi sangat sedih melihat kondisi Salsa saat ini. Ia sangat tahu seberapa dekat Salsa dengan ayahnya, tapi tak ada yang bisa Bumi lakukan untuk Salsa kecuali selalu berada disampingnya dan memberikan kekuatan untuk wanitanya itu. Bumi berjalan mendekati Salsa dan menggenggam tangannya erat "Ayah pasti baik-baik aja".
Tak beberapa lama tangan ayah Salsa tiba-tiba bergerak, Bumi lalu berlari keluar untuk segera memanggil dokter. Semua orang menghela napas lega melihat ayah Salsa sudah mulai membuka matanya. Salsa sangat bersyukur bahwa ia masih diberi kesempatan untuk bersama ayahnya lebih lama lagi. Ia lalu memeluk Bundanya yang langsung menangis dipelukannya.
Doker mengatakan jika kondisi ayah Salsa kini sudah stabil, namun untuk sementara tetap harus di rawat di rumah sakit karena keadaannya yang masih lemah. Selain itu kondisi mata sebelah kanan ayah Salsa ternyata mengalami sedikit kerusakan akibat benturan dari kecelakaan, yang mengakibatkan tidak bisa lagi berfungsi secara normal seperti sebelumnya. Namun bisa di bantu dengan beberapa pengobatan lanjutan dan terapi untuk mencegah memperparah fungsi pengelihatannya.
Kini ayah Salsa sudah sepenuhnya sadar bahkan sudah bisa bercanda dengan anaknya.
"Tadi katanya ada yang puji-puji ayah ya, waktu ayah tidur" ucap ayah Salsa bermaksud menggodanya
"Mungkin ayah mimpi tadi" elak Salsa mengalihkan
"Gengsi aja itu yah, coba tadi Bunda videoin ya, puitis banget yah, bunda sampe terharu"
"Lah Bunda aja nangis terus liatin ayah tadi" Salsa balik menyerang Bundanya
"Ya Bunda kan sayang sama ayah, wajar lah nangis. Adek kan ngga tau rasanya"
"Adek juga punya kesayangan, tuh "Salsa menunjuk Bumi tanpa sadar
"Ih adek malu tau, itu diliatin temen-temennya, Bumi juga jadi malu mukanya merah" Bunda menyenggol lengannya untuk menyadarkan Salsa
"Eh mmakk maksud adek, calon kesayangan, calon, yaa.. gitu" Salsa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia malu sekali tiba-tiba keceplosan di depan semua orang.
Semua orang yang ada disitu menertawakan tingkah Salsa termasuk ayahnya yang sudah tampak baik-baik saja.
Pict By : Pinterest
"Terimakasih Ya Allah, aku masih dikasih kesempatan bisa liat senyum ayah" Batin Salsa.
karena bagi Salsa melihat senyum Ayah dan Bunda nya adalah bentuk kebahagiaan dan akan selalu Salsa rindukan.
****
Happy reading ♡♡♡
Sedikit sedih yaa, liat Salsa ..
Ini jadi pengingat juga buat kita kalau masih ada orang tua , yukk kita sebisa mungkin sayangi dan bahagiakan mereka yaa, sebelum kesempatan itu hilang 🩵
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA BUMI
Novela JuvenilDunia Salsa yang sudah berisik, kian bertambah berisik saat bertemu dengan Lianta Bumi Narendra (Bumi) lelaki dingin dan tak punya hati, tidak seperti namanya Bumi yang harusnya menjadi sumber ketenangan bagi semua orang, namun hadirnya malah membua...