13

184 23 4
                                    

"JISUNG, malam nanti ke rumah gue aja."

"Gas aja gue. Sekalian nyiapin peer kelompok kita juga bisa."

"Tumben lo gampang banget setuju gue ajak ke rumah. Biasanya lo ngasi alasan terus." Wonbin mengangkat alisnya bertanya ke arah Jisung.

" Wonbin mengangkat alisnya bertanya ke arah Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak gue lagi gak di rumah." Jisung hanya tertawa kecil saja dengan sindiran temannya itu tanda tidak tersinggung. Lagian, apa yang dikatakan Wonbin itu benar apa adanya.

"Kakak? Ningning maksud lo?" Wonbin mengerutkan keningnya semakin bingung. Ini kakak yang mana? Jisung selama ini begitu sulit ketika ia mengundang temannya itu untuk ke rumahnya. Alasan yang sering Jisung berikan adalah di rumahnya ada asisten rumah tangga yang ia panggil Kak Minjeong. Tapi kenapa hari ini Jisung tiba-tiba menyebut tentang kakak? Ini kakak yang mana Jisung maksudkan.

"Sejak kapan Ningning jadi kakak gue? Ia kan adek kembaran gue." Zip tasnya ditutup rapat.

Wonbin tampak menyadari fakta itu. Baru ia ingat kalau Ningning itu kembaran Jisung dan memang Jisung yang lahir duluan. "Apa lo dan adek-adek lo dekat banget dengan art lo yang satu itu? Perasan kalo sebelumnya lo sering ngeluh soal art yang ngejaga kalian."

"Ia benar-benar beda dengan art yang lain. Makanya gue dan adek-adek gue udah mulai nyaman dengannya. Malahan udah dianggap kayak kakak sendiri." Jisung benar-benar tulus dengan apa yang dikatakannya.

Wonbin terdiam. Memang ia masih lagi merasa heran. Heran pada asisten rumah tangga Jisung yang bernama Minjeong itu karena berjaya menakluki hati Jisung dan saudaranya yang lain padahal Wonbin tahu bagaimana sukarnya Jisung dan tiga lagi saudaranya menerima orang baru di rumah mereka setelah kematian sang mama. Tapi dengan asisten rumah tangga kali ini, Wonbin jadi kagum sendiri. Mungkin Jisung benar kalau orang yang Jisung kakak sendiri itu berbeda dengan yang sebelum ini.

⭐⭐⭐

WINTER berjalan sembari tersenyum penuh arti menuju ke arah anak-anak Thunder Clan yang sedang bercekak pinggang. Barangkali memang sengaja menunggunya sejak tadi. Ia hanya mampu mengeluh sebelum menatap Haechan yang berjalan di sampingnya karena mereka datang bersama. "Benaran selesai gue hari ini."

"Overdose banget pikiran lo, Win. Mereka hanya butuh penjelasan tapi kalo benaran selesai lo, sama gue juga soalnya gue yang udah tahu duluan."

Winter mengangguk. "Iya juga ya."

Memang benar kalau Haechan turut sama terpalit atas kebohongan yang ia lakukan memandangkan Haechan adalah orang pertama di Thunder Clan yang tahu kalau ia bekerja sebagai asisten rumah tangga. Malah ia meminta Haechan untuk merahasiakannya karena ia pikir semua itu tidak akan diketahui anak Thunder Clan yang lain sehingga ia berhenti kerja nanti. Tapi siapa sangka kalau Mark justru berteman dengan Jaemin. Masih Winter ingat saat Mark datang ke rumah majikannya waktu itu. Winter seperti ingin melompat saja ketika membuka pintu dan mendapati Mark dengan wajah yang tidak menduga akan keberadaannya sebelum menarik senyum dengan gelengan.

It's Always Been You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang