MARK, Sungchan dan Haechan tiba di skatepark barengan. Tempat itu sebagian besar dipenuhi oleh para skater yang masih muda. Hati mereka masing-masing punya devaju tersendiri ketika mula mengenang kembali akan tempat yang menyimpan banyak kenangan buat mereka semua. Lama mereka saling terdiam memerhatikan sekeliling sebelum sebuah suara menyapa.
"Teman-teman." Chenle mendekati beriringan dengan Renjun. Sementara Chenle sudah mengenakan pakaian kasual, Renjun masih mengenakan pakaian resmi menandakan ia terus ke sini langsung dari kantor sama seperti Mark, Haechan dan Sungchan. Mereka berdua masih kaget saat diberitahu Haechan kemarin kalau Winter sudah pulang dan tiba-tiba hari ini, mereka diminta ke skatepark. "Katanya mau ketemu Winter tapi mana?" Chenle bertanya dengan tidak sabar.
Haechan tidak memberikan reaksi apapun. Matanya masih tak beranjak dari ramp di mana hampir semua orang berkumpul di sekelilingnya. "Coba deh lihat di sana." Haechan menunjuk dengan bibirnya ke arah ramp.
"Emang ada showdown hari ini?" Renjun bertanya perlahan dan melihat sekeliling. Masih ada beberapa skater yang melakukan aktivitas mereka sendiri. Kalau ada showdown, biasanya tidak akan ada anak skater yang berkeliaran dengan bebas seperti ini karena skatepark akan digunakan sepenuhnya untuk para klan berkumpul. "Tapi gue ke sini gak mau lihat showdown, mbul. Gue mau ketemu Winter."
"Coba deh dilihat dulu siapa yang lagi melakukan showdown."
Mark memasang wajah bingung dan menatap Haechan seolah meminta penjelasan yang lebih lanjut. "Winter udah bisa skate lagi?" Suaranya ragu ketika ia bertanya.
"Ya kalo mau tahu, lihat aja sendiri. Gak seru kalo gue bilang langsung ke kalian."
Segera setelah Haechan mengatakan itu, mereka berempat menuju ke arah kerumunan. Para lelaki dewasa yang kebanyakan masih memakai pakaian kantor itu coba menyelinap di celah-celah anak skater yang berkumpul berhampiran ramp. Kontra sungguh pemakaian mereka saat itu. Namun, sebaik sahaja melihat gerangan manusia yang membuatkan semua orang berkumpul itu, Thunder Clan kaget kecuali Haechan yang terlihat tenang. Awalnya mereka mengira Winter yang melakukan trick di ramp tapi ternyata gadis kecil. Anak perempuan yang mungkin usianya berkisar sepuluh tahun itu sedang melakukan sebuah trick yang dulu pernah dipopulerkan oleh seseorang yang mereka kenal di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You✔️
Fiksi PenggemarWinter, gadis skater dari Thunder Clan yang serba bisa seperti mengalami mimpi buruk saat tiba-tiba diminta bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah keluarga teman kepada orang tuanya. "Kalau adek gak mau, papa akan bakar deck yang ditata indah...